
PETUGAS Satlantas Polresta Sidoarjo memberikan pelatihan keselamatan berkendara roda dua pada sekitar 130 santri Pondok Pesantren Progresif Bumi Salawat di Desa Lebo Kecamatan Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo, Rabu (7/5).
Kegiatan tersebut merupakan bagian dari program ‘Pondok Pesantren Road Safety’ yang digagas Satlantas Polresta Sidoarjo. Peserta kegiatan adalah santri setara siswa SMA usia 15-17 tahun.
Tidak hanya edukasi teori, santri juga mendapatkan praktik mengendarai sepeda motor dengan aman, termasuk simulasi ujian praktik SIM C. Para santri terlihat serius mengikuti kegiatan, karena mereka rata-rata belum memiliki SIM, mengingat usia baru menginjak 17 tahun.
Salah satu peserta, Zidan Arkan,17, siswa kelas XI ICP II mengaku senang bisa ikut pelatihan tersebut. Menurut Zidan kegiatan tersebut sangat bermanfaat, terutama untuk yang berusia 17 atau 18 tahun.
“Jadi tahu bagaimana berkendara yang aman dan apa yang harus dilakukan saat keadaan darurat,” kata Zidan.
Terbanyak kedua
Kasat Lantas Polresta Sidoarjo AKP Jodi Indrawan mengatakan, korban kecelakaan terbanyak kedua di wilayah Sidoarjo adalah siswa sekolah usia 15-17 tahun. Sementara korban pertama masih didominasi para pekerja buruh pabrik.
Menurut Jodi, total angka kecelakaan mencapai dua ribu kejadian setahun. Sementara tingkat kematian satu tahun 300 orang, atau hampir satu orang perhari.
“Ini bagian dari upaya preventif kami. Selain memasang papan imbauan, kami juga aktif melakukan pelatihan seperti ini. Meski angka kecelakaan di Sidoarjo tinggi karena padatnya kendaraan dan penduduk, kami tidak menyerah,” kata Jodi.
Pesantren dan sekolah
Menurut Jodi, program serupa akan terus secara masif bergulir ke seluruh pondok pesantren dan sekolah-sekolah di wilayah Kabupaten Sidoarjo. Namun pelaksanaannya harus bergilir mengingat banyaknya pesantren dan sekolah.
“Karena jumlah santri cukup banyak, pelatihan akan dilakukan secara bergilir. Dua hingga tiga minggu ke depan kami akan kembali ke Bumi Salawat untuk menyentuh santri lainnya,” kata Jodi.
Pertolongan pertama
Setelah mendapatkan pelatihan, santri dan siswa diharapkan bisa berkendara secara aman dan bertanggung jawab. Bagi yang sudah berusia 17 tahun ke atas juga diingatkan harus memiliki SIM.
Selain edukasi berkendara, peserta juga diberikan pelatihan pertolongan pertama saat terjadi kecelakaan di jalan. Materi ini disampaikan langsung oleh tim medis dari RS Anwar Medika. (OTW/N-11)