Di Tangan Firman, Eceng Gondok Berubah dari Gulma Jadi Karya

DANAU Rawa Pening yang semestinya berwarna biru berubah menjadi hijau. Sejauh mata memandang, permukaannya tidak lagi terlihat air. Semuanya tertutup tanaman eceng gondok yang menjadi gulma.

Ikan-ikan pun mati dan berdampak kepada kesejahteraan nelayan. Hal itu yang diutarakan pendiri Bengok Craft, Firman Setiyaji pada Selasa (13/8).

Berangkat dari situ pada 2019, Firman tergerak  mendirikan usaha kerakyatan berbasis masyarakat yang diberi nama Bengok Craft untuk menjadi wadah pengolahan eceng gondok menjadi aneka kerajinan.

“Pendirian Bengok Craft dilatarbelakangi 3 hal, yang pertama meningkatkan taraf ekonomi masyarakat, kedua menjadi pengembangan sosial melalui pemberdayaan masyarakat, dan yang ketiga terkait perlindungan lingkungan untuk melestarikan Rawa Pening dengan meminimalkan pertumbuhan eceng gondok,” kata Firman.

Setelah 5 tahun berjalan, Bengok Craft mengalami naik turun dan telah melewati berbagai fase dalam pengembagan usahanya.

”Tahun pertama Bengok Craft fokus pada peningkatan kapasitas produksi dengan melakukan penjaringan untuk keikutsertaan pengrajin dengan melakukan sosialisasi dan mengajak warga sekitar untuk turut berkontribusi,” ungkapnya.

BACA JUGA  Libur Idul Adha, Konsumsi BBM, LPG dan Avtur di DIY Jateng Alami Kenaikan

”Sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik, permukaan Rawa Pening jadi lebih bersih dari gulma daun eceng gondok. Masyarakat sudah mulai sadar dan peduli untuk mengambil eceng gondok yang memenuhi danau, bahkan disulap jadi karya,” kata Firman.

Kini setidaknya Firman sudah mempekerjakan 20 pegawai yang berasal di sekitar Rawa Pening, mayoritas merupakan lansia dan ibu-ibu.

Berbagai teknik

Firman bercerita tentang proses pembuatan kreasi kerajinan berbahan eceng gondok. Ada berbagai teknik, di antaranya teknik anyaman dengan model kubu dan palet, serta teknik kepang.

”Berbagai teknik itu kita kombinasikan menjadi berbagai produk Bengok Craft, seperti tas, sandal, gelang, keset, keranjang, topi, dan sebagainya” terangnya.

Untuk semakin memperkuat usahanya, Firman mendaftarkan diri menjadi peserta pelatihan Pertamina Usaha Mikro Kecil (UMK) Academy di tahun 2024. Dirinya menjadi salah satu peserta yang terpilih dari klaster Regional Jawa Bagian Tengah.

BACA JUGA  Pertamina Perluas Pendataan QR Code Pertalite di Jateng dan DIY

”Saya mengikuti 8 kali pelatihan online class dari Pertamina UMK Academy Regional Jawa Bagian Tengah dan mendapat banyak sekali manfaat. Mulai dari bagaimana mengembangkan usaha, memasarkan produk, bagaimana produk kita inovatif dan diterima di pasaran,” tutur Firman.

Meskipun dilaksanakan secara online, tapi semua dijelaskan secara detail dan interaktif.

”Kalau ada keluhan di usahanya, bisa konsultasi langsung di kelas tersebut,” tambahnya.

Pertamina UMK Academy

Area Manager Communication, Relations, & Corporate Social Responsibility (CSR) Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho mengungkapkan bahwa Pertamina UMK Academy merupakan salah satu bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) yang dijalankan Pertamina

Upaya itu utamanya kepada pelaku UMK dengan tujuan meningkatkan taraf ekonomi, secara khusus bagi pelaku usaha tersebut maupun secara umum untuk perekonomian nasional.

BACA JUGA  Harga BBM Non Subsidi Resmi Naik Hari Ini di Jakarta

”Kalau sebelumnya Pertamina UMK Academy diberikan kepada pelaku UMK yang dibina melalui Program Pendanaan Usaha Mikro Kecil (PPUMK), kini keikutsertaannya dibuka untuk umum dengan proses pendaftaran dan seleksi,” kata Brasto.

Tercatat lebih dari 8.000 pendaftar di seluruh Indonesia dan terseleksi 5.500 yang berhasil terpilih untuk mengikuti Pertamina UMK Academy. Pada tahapan awal, peserta dibagi berdasarkan skala Regional yang tersebar di seluruh Indonesia, salah satunya Regional Jawa Bagian Tengah.

”PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah menjadi salah satu pengelola pelaksanaan UMK Academy di skala Regional Jawa Bagian Tengah yang meliputi wilayah Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Temanggung,” terangnya. (Htm/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Anak Gajah Sumatra Lahir di TWA Buluh Cina Kampar

SEEKOR anak Gajah Sumatra (Elephas Maximus Sumatranus) berjenis kelamin betina telah lahir dari pasangan gajah binaan ”Robin” dan induk bernama ”Ngatini” di Taman Wisata Alam Buluh Cina, Siak Hulu, Kampar,…

Setop Stigma Negatif untuk Penyintas Psoriasis

MEMPERINGATI 25 tahun Erha menggelar acara Fun Run World Psoriasis Day 2024, untuk menggaungkan setop diskriminasi dan stigma negatif untuk penyintas psoriasis. Olahraga lari mengkampanyekan psoriasis ini bekerja sama dengan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Bali; Antara Pariwisata, Agama, dan Budaya

  • November 6, 2024
Bali;  Antara Pariwisata, Agama, dan Budaya

Ucapan dan Harapan Pemimpin Dunia pada Trump

  • November 6, 2024
Ucapan dan Harapan Pemimpin Dunia pada Trump

BWI Dorong Civitas UNS Ikut Gerakan Indonesia Berwakaf

  • November 6, 2024
BWI Dorong Civitas UNS Ikut Gerakan Indonesia Berwakaf

Dukung Ketahanan Pangan, Ditpolairud Jateng Tebar Benih Kerang Dara

  • November 6, 2024
Dukung Ketahanan Pangan, Ditpolairud Jateng Tebar Benih Kerang Dara

26 Mahasiswa Asing Ikuti Summer Course FKKMK UGM

  • November 6, 2024
26 Mahasiswa Asing Ikuti Summer Course FKKMK UGM

Polda Jabar Ungkap berbagai Kasus yang Ditangani

  • November 6, 2024
Polda Jabar Ungkap berbagai Kasus yang Ditangani