
BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bekerja sama dengan MPR RI dan Center for Geopolitics dan Geostrategy Studies Indonesia menggelar sarasehan kebangsaan bertajuk ‘Memperkokoh Ideologi Pancasila Menghadapi Tantangan Geopolitik Global Menuju Indonesia Raya, Selasa (20/5), di Gedung Nusantara IV, kompleks MPR RI, Jakarta.
Acara ini menjadi forum strategis yang mempertemukan pandangan lintas sektor dan daerah guna memperkuat peran ideologi Pancasila dalam menjawab dinamika geopolitik global.
Kepala BPIP Yudian Wahyudi mengatakan, forum ini menjadi ruang dialog yang menghubungkan perspektif pusat dan daerah dalam merawat nilai-nilai Pancasila di tengah kompleksitas globalisasi. Menurut Yudian, tantangan geopolitik harus direspons dengan memperkuat fondasi kebangsaan yang kokoh.
Perubahan geopolitik
Sarasehan ini dihadiri secara langsung oleh 867 peserta, terdiri dari pimpinan lembaga tinggi negara, jajaran menteri, pimpinan TNI dan Polri, kepala daerah, serta pimpinan DPRD seluruh Indonesia. Sementara itu, 1.142 peserta lainnya mengikuti secara daring, termasuk unsur Kejaksaan Tinggi, Kesbangpol, dan Sekretaris Daerah dari berbagai provinsi dan kabupaten/kota.
Ketua MPR RI Ahmad Muzani dalam sambutannya menekankan bahwa perubahan geopolitik dunia merupakan tantangan sekaligus peluang bagi Indonesia. Ia menegaskan bahwa Pancasila tetap menjadi jangkar ideologi yang menyatukan bangsa di tengah derasnya arus polarisasi dan pengaruh ideologi transnasional.
Komitmen kuat
“Tanpa Pancasila, Indonesia tidak hanya kehilangan masa lalu, tetapi juga kehilangan masa depan,” ujar Muzani.
Bupati Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Oloan P. Nababan
meyakinkan komitmen pemerintah daerah dalam menjaga nilai-nilai kebangsaan serta memperkuat sinergi nasional di tengah perubahan global yang terus bergerak dinamis. (Satu/N-01)









