
MAHASISWA harus kuasai ilmu komunikasi masa kini di tengah era digital dan geopolitik global.
Hal itu menjadi fokus utama kuliah umum yang diadakan oleh PT Pertamina dan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) berkolaborasi dengan Ikatan Alumni Fikom Unpad, Senin (5/5).
Kuliah umum mengangkat tema Komunikasi Masa Kini: Peluang, Teknologi, dan Tantangan Karier di Era Digital dan Geopolitik Global.
Ada sekitar 160 mahasiswa hadir dalam kuliah umum yang diadakan di Ruang Oemi Abdurahman Fikom Unpad.
Dekan Fikom Unpad Dadang Rahmat Hidayat mengungkapkan peran fakultas, tenaga pendidik, dan juga alumni saat ini bersinergi untuk memberikan dampak bagi mahasiswa Fikom Unpad dalam mendeteksi karir setelah lulusan.
“Kami hanya memberikan gambaran dan spirit agar mahasiswa menjadi lulusan terbaik,” kata Dadang dalam sambutannya.
Ia mengungkapkan bahwa lulusan ilmu komunikasi menghadapi tantangan lantaran saat ini semua kampus memiliki jurusan ilmu komunikasi.
Sementara lapangan pekerjaan yang popular seperti media massa sedang menghadapi tantangan. “Istilah kami itu sudah overload lulusan komunikasi. Lantas bagaimana lulusan komunikasi di dunia kerja?” ujarnya.
Meski demikian, kata Dadang, kampus saat ini optimististis dengan adanya kolaborasi bersama Alumni Fikom yang kini semakin erat berjejaring.
Dengan aktif dalam organisasi alumni, setidaknya para lulusan mengetahui soal dunia kerja dari pengalaman para alumni. “Jadi sebaiknya, yang sudah lulus aktif dalam Ikatan alumni Fikom,” ungkap Dadang.
Pada kesempatan sama narasumber Ishfihana Hafny Noer Vice President Technologi Risk PT Pertamina mengatakan bahwa semua divisi pekerjaan selalu berhubungan dengan komunikasi.
Tidak terkecuali dengan divisi teknologi di Pertamina. “Misalnya untuk membuat aturan dalam request email itu ilmu komunikasi sangat dibutuhkan,” ucap dia.
Ia mengungkapkan bahwa lulusan komunikasi juga bisa membidangi teknologi. Misalnya, artificial intelegent yang menjadi tools untuk memudahkan pekerjaan.
Selain itu mahasiswa juga perlu mengetahui tentang ilmu komunikasi agar jawaban dari ChatGPT sesuai dengan kebutuhan.
“Kita harus buat pesan pertanyaan atau prompt yang kritis. Agar jawabannya benar,” terang dia.
Sementara itu, Yudi Nugraha Senior Manager Stakeholder Relations Pertamina Hulu Rokan menjelaskan bahwa keterampilan kehumasan sangat dibutuhkan dalam dunia korporasi saat terjadi krisis.
“Contohnya saat kami menangani kasus kebocoran pipa di Balikpapan dan Oil Spill di Karawang Jawa Barat,” kata dia.
Ilmu komunikasi dibutuhkan untuk hadapi krisis
Menurut Yudi, ilmu komunikasi sangat berguna dalam menghadapi stakeholder dari berbagai elemen.
Saat terjadi krisis dan kasus yang di Pertamina perusahaan memperhatikan soal mapping daerah terdampak. Maka diperlukan analisis terhadap pra event crisis, event dan post event crisis.
“Bagaimana kami (Pertamina) menghadapi situasi itu tetap aman. Perlu keberanian untuk terjun ke lapangan langsung menemui para tokoh di Masyarakat. Intinya kita harus pandai bergaul,” imbuh Yudi.
Narasumber lainnya Henny Hariani, Communication Specialist BVM Digital mengatakan pentingnya jejak digital.
“Bangunlah jejak digital aktivitas yg menunjukkan kemampuan soft skill mahasiswa sejak di kampus”.
Menurutnya penting untuk mendokumentasikan portfolio di sosmed saat masih kuliah. Saat ini perusahaan melihat rekam jejak sosmed calon karyawannya menjadi referensi penting dalam proses recruitment.
Kuliah umum IKA Fikom Unpad ini didukung penuh oleh Dekanat, Dosen Fikom, BEM Fikom, serta PT. Pertamina (Persero), Pertamina New Renewable Energi, Pertamina Hulu Rokan dan SPACE 56. (*/S-01)