
ASAP hitam muncul dari cerobong asap di atas Kapel Sistina, Rabu (7/5) pada pukul 21.00 malam waktu Vatikan.
Asap hitam ini menandakan bahwa pemungutan suara pertama dalam konklaf telah dilakukan dan berakhir tanpa terpilihnya seorang Paus.
Sekitar 45.000 orang berkumpul di Lapangan Santo Petrus untuk menantikan pengumuman, yang diperkirakan akan terjadi setelah pukul 19.00. Namun, mereka harus menunggu hingga pukul 21.00.
Di antara mereka yang berada di lapangan adalah Diakon Nicholas Nkoronko dari Tanzania.
“Peran kami di sini adalah berdoa dan bergabung dengan umat Kristen lainnya, umat Katolik lainnya, untuk berdoa agar Roh Kudus membimbing seluruh proses ini,” ujarnya dikutip dari Vatican News.
“Dari mana pun Paus baru berasal,” tegas Diakon Nkoronko. “Apakah dari Afrika, Asia, Amerika, yang kita butuhkan adalah seorang Paus yang kudus. Kita butuh seorang Paus yang akan membimbing Gereja dan menjadi gembala bagi Gereja,” tegasnya.
Konklaf atau pemilihan Paus baru dimulai 7 Mei untuk menggantikan Paus Fransiskus yang telah wafat 21 April 2025.
Para kardinal bertemu dalam sebuah konklaf rahasia untuk memilih Paus berikutnya, demikian disampaikan oleh Vatikan.
Pertemuan tertutup tersebut akan dimulai di dalam Kapel Sistina pada tanggal 7 Mei dan akan melibatkan sekitar 135 kardinal dari seluruh dunia.
Bila pertemuan itu telah berhasil memilih Paus baru maka akan muncul asap putih dari cerobong asap di atas Kapel Sistina. (*/S-01)