
PLATFORM SIAPKerja milik Kementerian Ketenagakerjaan belum optimal merespons gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK). Platform SIAPKerja menyediakan data lowongan kerja terintegrasi bagi para korban PHK.
Namun sayangnya sampai sekarang platform SIAPkerja belum berjalan secara optimal. Masih minim laporan dari perusahaan terkait lowongan kerja.
Menteri Ketenagakerjaan Yassierli akan optimalkan platform SIAPKerja untuk merespons gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK).
“Informasi terkait lapangan kerja yang ada itu nanti terintegrasi dalam platform SIAPKerja,” kata Yassierli, Kamis (8/5).
Yassierli meminta kepada setiap perusahaan yang memiliki lowongan kerja untuk melaporkan hal tersebut ke layanan ketenagakerjaan.
Laporan lowongan kerja ke ayanan Wajib Lapor Ketenagakerjaan Perusahaan (WLKP) portal kemnaker.go.id.
Ia berharap adanya laporan lowongan kerja dari perusahaan, pemerintah dapat melakukan pemetaan lapangan kerja lebih akurat.
“Kami mau mengejar ini (pelaporan lowongan kerja), sehingga nanti informasi terkait lapangan kerja itu ada,” kata Yassierli.
Saat ini angka pengangguran berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia pada Februari 2025 naik 83 ribu orang atau 1,11% dibandingkan Februari 2024.
Seperti disampaikan oleh Kepala BPS, Amelia Adininggar Widyasanti, bahwa jumlah angkatan kerja saat ini bertambah 3,67 juta orang.
Total ada 153,05 juta orang pada Februari 2025. Dampaknya pengangguran juga bertambah karena angkatan kerja bertambah.
Amelia menerangkan angkatan kerja mencakup individu yang sudah bekerja maupun yang masih mencari pekerjaan atau menganggur.
Penduduk usia kerja di Indonesia versi BPS mencapai 216,79 juta orang pada Februari 2025, meningkat 2,79 juta orang dari Februari 2024.
Kementerian Ketenagakerjaan mencatat jumlah PHK pada Januari-Februari 2025 mencapai 18.610 orang. Jumlah ini meningkat hampir 460 persen dibandingkan Januari 2025 yang tercatat 3.325 orang kena PHK. (*/S-01)