
JUMLAH profesor di Universitas Islam Indonesia (UII) kembali bertambah. Kali ini jabatan akademik tertinggi itu diraih oleh dosen Program Studi Hukum Islam Program Doktor, Dr. Drs. Yusdani, M.Ag. , Prof. Yusdani menerima Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik Profesor pada Kamis (15/5.
Surat Keputusan (SK) Kenaikan Jabatan Akademik Profesor secara simbolis diserahkan oleh Koordinator Kopertais Wilayah III Daerah Istimewa Yogyakarta, Prof. Noorhaidi Hasan, kepada Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof. Fathul Wahid dan selanjutnya, SK tersebut diserahkan oleh Rektor kepada Dr. Drs. Yusdani, M.Ag.
Peningkatan jumlah profesor ini menunjukkan komitmen UII dalam meningkatkan peran dalam dunia pendidikan tinggi di Indonesia. Jumlah profesor di UII berpotensi terus bertambah di masa mendatang. Saat ini, UII memiliki 834 dosen, dengan 286 dosen berpendidikan S3.
Program strategis
Dari jumlah tersebut, 118 dosen telah mencapai jabatan akademik Lektor Kepala, dan 76 dosen di antaranya memenuhi syarat memperoleh jabatan akademik tertinggi.
Direktur Sumber Daya Manusia/Sekolah Kepemimpinan UII, Ike Agustina, S.Psi., M.Psi., mengatakan Universitas Islam Indonesia berkomitmen kuat dalam memberikan dukungan penuh kepada para dosen untuk meraih jabatan akademik tertinggi.
Komitmen ini, jelasnya diwujudkan melalui berbagai program strategis yang dikolaborasikan bersama para pemangku kepentingan di lingkungan UII, baik di tingkat Universitas, Fakultas maupun Jurusan.
“Beragam program stimulan telah dirancang, antara lain dalam bentuk hibah penelitian, pendampingan penulisan dan publikasi internasional, serta fasilitasi riset kolaboratif antar fakultas/jurusan dan perguruan tinggi mitra UII baik di dalam negeri maupun luar negeri. Inisiatif-inisiatif ini dinilai efektif dalam mendorong percepatan karier akademik dosen sesuai dengan bidang keilmuannya,” katanya.
Kemajuan institusi
Pada kesempatan itu Pof. Yusdani mengatakan pengembangan karier dosen sangat bergantung pada individu masing-masing. Namun, kemajuan karier dosen juga memberikan dampak langsung terhadap kemajuan institusi.
“Menurut saya, kebijakan UII sudah berada pada jalur yang tepat dengan memberikan dukungan nyata bagi para dosen untuk mengembangkan karier hingga mencapai jabatan akademik profesor. Dukungan ini luar biasa dan mencakup berbagai aspek,” ujarnya.
Prof. Yusdani berharap, ke depan kebijakan ini dapat terus dikembangkan secara lebih progresif agar semakin banyak dosen yang mampu meraih jabatan akademik tertinggi tersebut.
Riset dosen
Terkait dukungan UII dalam pengembangan akademik dan riset, Yusdani menyampaikan bahwa UII sebagai universitas telah menyediakan berbagai bentuk dukungan untuk mendorong riset dosen. Ia menekankan bahwa tantangan dalam mewujudkan cita-cita menjadi Research University sudah saatnya dihadapi secara serius.
“Isu-isu politik Islam, baik di tingkat nasional maupun global, saat ini memerlukan riset yang bersifat strategis,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa dalam merespons berbagai tantangan global, termasuk agenda Sustainable Development Goals (SDGs), diperlukan pendekatan keilmuan politik Islam yang tidak bersifat normatif namun juga kontekstual dan aplikatif.
Dirikan PS2PM
Saat ditanya mengenai kontribusi nyata yang tengah dikembangkan, Prof. Yusdani mengungkapkan bahwa dirinya bersama tim telah mendirikan Pusat Studi Siyasah dan Pemberdayaan Masyarakat (PS2PM) yang saat ini berfokus pada kegiatan riset dan publikasi.
“Untuk Fakultas Ilmu Agama Islam (FIAI), saya melihat potensi besar karena sudah memiliki pusat-pusat studi yang tinggal dioptimalkan. Di tingkat universitas juga sudah ada PUSHAM dan PSI yang perlu terus dikembangkan,” ungkapnya. (AGT/N-01)