
BANK bjb bersama Pemerintah Kota Bandung menyelenggarakan kompetisi lari Bank Bjb Bandoeng 10K pada Minggu (18/5), dengan titik start di Kantor bank bjb di Braga dan finish di Balai Kota Bandung.
Sebanyak 3.100 pelari mengikuti ajang bertema ‘Bandung Kembali’ yang merepresentasikan semangat kebangkitan Bandung sebagai kota yang kaya sejarah, kreativitas dan budaya.
Kegiatan ini menjadi momen istimewa bagi Kota Bandung untuk kembali menyapa para pecinta dan komunitas lari dari berbagai daerah dan juga pelari luar negeri dari Kenya, Singapura dan Malaysia. Ajang ini hendak mengukuhkan Bank Bjb Bandoeng 10K sebagai salah satu event lari paling dinantikan di Indonesia.
Sport tourism
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan yang turut hadir dalam kegiatan tersebut menyebut bahwa rute point to point menjadi ciri khas yang mempertegas potensi Bandung sebagai kota sport tourism.
“Ini tantangan yang sangat bagus. Akhirnya menunjukkan bahwa Bandung punya lintasan yang kaya sejarah dan penuh tantangan. Rute ini istimewa, ajang seperti ini sangat strategis untuk mendorong sektor pariwisata dan ekonomi lokal,” ungkap Farhan.
Farhan menyebut, pemerintah juga tengah menjajaki penyelenggaraan lomba serupa di wilayah timur Bandung, seperti Kiaracondong dan Gedebage. Namun, tantangan kepadatan lalu lintas masih menjadi pertimbangan utama dalam menentukan lokasi.
Event tahunan
Dengan suksesnya penyelenggaraan edisi pertama Bank bjb Bandoeng 10K, para peserta, warga kota, dan pemerintah berharap ajang ini bisa menjadi event tahunan berskala nasional, bahkan internasional, yang membanggakan Bandung.
Deputy Corporate Secretary bank bjb Sani Ikhsan Maulana menyatakan, setelah melihat dampak yang dibawa bank bjb Bandoeng 10K, ia meyakini bahwa perhelatan dapat menjadi investasi sosial yang berkelanjutan bagi kota tersebut.
“Kami percaya olahraga adalah katalis pembangunan, baik ekonomi, sosial, maupun kebanggaan daerah. Bank bjb Bandoeng 10K ini adalah bagian dari komitmen jangka panjang kami,” tuturnya.
Ia juga menegaskan, dalam penyelenggaraan perhelatan ini, bank bjb tak hanya berperan sebagai sponsor utama, tetapi juga sebagai bagian dari perjalanan untuk mendorong komunitas dan masyarakat Bandung.
Transaksi digital
Melalui dukungan terhadap Bandoeng 10K, diharapkan para pelaku UMKM lokal dapat tumbuh, transaksi digital meningkat, dan para pelari hebat nasional maupun dari lokal Bandung dapat menghidupkan semangat kompetisi yang sehat.
Pemimpin Redaksi Harian Kompas Haryo Damardono, menekankan Bank Bjb Bandoeng 10K adalah panggung inklusif yang mempertemukan semangat para pelari dari berbagai kalangan dan latar belakang. Dari ribuan peserta yang terlibat, ada banyak cerita menarik yang dapat menjadi sorotan.
“Ketika melihat data finisher, tercermin bahwa peserta yang beragam ini dapat menyelesaikan lomba dengan penuh semangat. Ini membuktikan bahwa kegiatan ini bukan semata-mata tentang pencapaian, melainkan juga ajang kebersamaan,” imbuhnya.
Beri apresiasi
Salah satu pelari elite nasional, Agus, yang juga menjadi juara dalam lomba ini, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan. Cuaca sejuk, lalu lintas steril dan rute point to point membuat lomba ini sangat kompetitif.
“Ini jadi ajang pemanasan yang baik sebelum kami berangkat ke kejuaraan di Korea. Lomba ini diikuti 3.100 peserta, sebanyak 2.870 berhasil mencapai garis finish, dengan pelari tertua berusia 88 tahun dan termuda 14 tahun dan 39% peserta berasal dari luar Bandung, ini mempertegas daya tarik Bandung sebagai destinasi sport tourism,” jelas Agus. (Rava/N-01)