
BUPATI Batang, Jawa Tengah, M Faiz Kurniawan beserta jajarannya dan sejumlah tokoh masyarakat Batang, menemui Sri Sultan Hamengku Buwono X di Gedong Wilis, Kepatihan, Yogyakarta pada Senin (13/10/2025).
Dalam kunjungan ‘mirunggan’ itu, Bupati Batang mencoba melakukan penelusuran sejarah Kabupaten Batang yang pada masa lalu memiliki keterikatan dengan Kerajaan Mataram Islam semenjak era Sultan Agung.
Bupati Faiz yang ditemui usai bertemu dengan Sri Sultan membenarkan jika kunjungan ini untuk menelusuri kembali jejak sejarah Ratu Batang. Hal itu merupakan bagian dari langkah Pemkab Batang menelusuri jejak sejarah dan hubungan kultural antara Batang dengan Kesultanan Yogyakarta.
“Pemerintah Kabupaten Batang bersama dengan tokoh-tokoh masyarakat di Kabupaten Batang, silaturahmi dengan Sri Sultan, yang pertama adalah untuk menggali sejarah keterkaitan Ratu Batang dengan Kesultanan Yogyakarta,” ujar Faiz.
Sejarah Mataram
Ia kemudian mengungkapkan, Ratu Batang yang menikah dengan Sultan Agung. Setelah meninggal dunia, Ratu Batang juga dimakamkan di Pajimatan Imogiri berdampingan dengan makam Sultan Agung.
“Hubungan itu menjadi salah satu dasar penting dalam penelusuran asal-usul Batang dan peranannya dalam sejarah Mataram. Kami juga ingin menggali sejarah terkait dengan detil berdirinya Kabupaten Batang. Sekaligus juga kami ingin belajar kepada Ngarso Dalem dan juga Pemerintahan Kabupaten Batang bagaimana menumbuhkan sejarah dan kesadaran sejarah untuk membentuk jati diri masyarakat di Kabupaten Batang,” kata Faiz.
Faiz mengemukakan, Sri Sultan menyambut baik niat tersebut dan memberikan dukungan penuh agar riset sejarah Batang dapat dilakukan lebih luas. Melalui kolaborasi antara Dinas Kebudayaan DIY dan Pemerintah Kabupaten Batang, diharapkan hal itu akan terwujud.
“Ngarso Dalem sangat mendukung apa yang menjadi cita-cita kita bersama untuk menggali sejarah kembali Kabupaten Batang dan beliau meminta dari Dinas Kebudayaan dari DIY dengan pemerintah daerah Kabupaten Batang untuk menjalin hubungan kemudian memberikan ruang yang terbuka kepada kami untuk menggali literatur,” kata Faiz.
Arsip di Belanda
Dalam kesempatan itu, menurut Faiz, Sri Sultan juga menitipkan pesan agar tim riset Batang dapat menelusuri arsip hingga ke luar negeri. “Sekaligus juga tadi karena akan ada utusan yang ke Belanda untuk menggali sejarah juga dititipkan untuk Mangkubumi itu, untuk literasi yang terkait dengan sejarah Kabupaten Batang untuk juga dicari di sana,” ucap Faiz.
Selain menggali sejarah, Pemkab Batang juga mengundang Sultan Hamengku Buwono X untuk hadir dalam perayaan Hari Jadi Kabupaten Batang. Undangan itu dimaksudkan sebagai bentuk penghormatan sekaligus upaya mempererat hubungan historis antara Batang dan Kesultanan.
“Ngarso Dalam itu sudah pernah datang ke Batang pada 2013 dan ini juga menjadi sebuah hubungan, memperkuat hubungan kembali antara Kasultanan Yogyakarta dengan Kabupaten Batang,” urai Faiz. (AGT/N-01)







