DPR Jabar: Pengurangan TKD Pengaruhi Proses Pembangunan Daerah

PENGURANGAN transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat, tentu akan berdampak pada proses pembangunan yang direncanakan pemerintah daerah. Pasalnya, TKD merupakan dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) yang dialokasikan untuk daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi.

Anggota Komisi III DPRD Jawa Barat (Jabar) M Romli menyatakan, TKD berkurang karena imbas dari program efisiensi nasional yang dicanangkan Kementerian Keuangan. Imbasnya, ada penurunan signifikan dalam TKD, termasuk di Provinsi Jabar.

Kondisi itu memang sudah menjadi regulasi pemerintah pusat bahwa pada 2026, TKD dalam dana bagi hasil (DBH) maupun dana alokasi umum (DAU) akan berkurang sekitar Rp 2,45 triliun.

Sumber PAD

“Angka ini sangat luar biasa berkurangnya, sama halnya seperti pendapatan asli daerah (PAD) yang kita dapatkan hari ini. Dengan banyaknya relaksasi mungkin juga ada pengurangan di tahun mendatang, karena antusiasme masyarakat semisal terhadap pembayaran pajak tahun ini sangat tinggi animonya karena ada
potongan,”ujarnya.

BACA JUGA  Aksi Protes Warga, Pagar DPRD Jabar Jadi Tempat Sampah

“Tapi, tahun depan kita akan melihat seperti apa yang mesti menjadi perhatian DPRD maupun pemda berkaitan sumber-sumber pendapatan kita yang harus ditingkatkan jangan sampai turun,” lanjutnya.

Romli menilai kaitan target-target pembangunan nanti sangat berpengaruh pada 2026, karena telah dicanangkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) kenaikan mencapai 3 persen dari APBD 2025 untuk 2026. Itu cadangan dari RPJMD.

Pencapaian target

Maka, dengan kondisi keuangan yang memang sudah diketahui saat ini perlu ada revisi target RPJMD. Karena itu kan gambaran dari pola pembangunan oleh gubernur bersama DPRD.

Aspek ketergantungan itu memang mungkin Pak Gubernur memiliki strategi yang mungkin DPRD pun akan diajak bicara. Efesiensi ini sangat berdampak pada pencapaian target-target yang dicanangkan dalam RPJMD 2026.

BACA JUGA  Gubernur Jateng Gandeng 44 Perguruan Tinggi Bangun Daerah

“Misalnya indek manusia pada 2026 berapa yang tentu berpengaruh ke pembiayaan, terlebih adanya tingkat inflasi, kemiskinan dan pertumbuhan ekonominya. Kami akan melakukan pembahasan awal bagi kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS). Nanti akan terlihat arah kebijakan gubernur dengan dasar RPJMD yang telah disepakati bersama,” sambungnya.

Siap turun tangan

Sementara itu Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menekankan pemerintah pusat tak akan tinggal diam bila ada pemerintah daerah (Pemda) yang mengalami kesulitan akibat kebijakan pengalihan transfer TKD pada 2026. TKD merupakan bagian dari belanja negara yang dialokasikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk mendanai berbagai urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

“Pemerintah bersiap turun tangan memberikan pendampingan juga solusi dengan catatan pemda lebih dahulu melakukan latihan penataan ulang anggaran secara mandiri. Menkeu telah menyampaikan hal sama, baru nanti pusat membantu daerah yang kesulitan,” tuturnya.

BACA JUGA  Wakil Ketua DPRD Jabar Minta Pemerintah Evaluasi Program MBG

Tata kelola Keuangan

Menurut Tito, kebijakan pengalihan TKD bukan untuk melemahkan kinerja daerah, melainkan untuk mendorong tata kelola keuangan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Tito meminta para kepala daerah tak reaktif pada angka transfer TKD, tapi bersimulasi efisiensi dahulu.

“Jangan pesimis atau membandingkan angka dengan tahun sebelumnya. Hitung-hitung dahulu berapa kebutuhan riil untuk pegawai, pendidikan, kesehatan, perawatan jalan, BOS atau operasional sekolah. Jika memang semua itu sudah dilakukan dan masih berat, maka silakan laporkan ke pusat,” tegasnya. (zahra/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

DINAS Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggerakkan budaya literasi melalui program Musikaliterasi: Musik x Literasi Buku, yang digelar di Aula Balairung Disarpus, Sabtu (15/11). Program…

Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025

KOTA Bandung menyatakan kebanggaan atas kepercayaan menjadi tuan rumah Special Olympic Southeast (SE) Asia Football Competition 2025. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyebut penyelenggaraan ajang ini sebagai kehormatan sekaligus komitmen…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

  • November 15, 2025
Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

  • November 15, 2025
Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

  • November 15, 2025
Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

  • November 15, 2025
20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

  • November 15, 2025
Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025

  • November 15, 2025
Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025