
PELAKSAAN shalat Idul Adha dan penyembelihan hewan kurban di Kota Bandung pada Jumat (6/6) dinilai sudah sesuai ketentuan syariat dan kesehatan hewan. Namun Pemerintah Kota Bandung siap terus memantau proses penyembelihan selama hari tasyrik atau hingga 9 Juni nanti.
“Selama Idul Adha dan hari tasyrik, kami lakukan pemantauan langsung. Tujuannya untuk memastikan bahwa sapi atau domba yang disembelih itu benar-benar sehat dan layak dikonsumsi,” ungkap Wakil Wali Kota Bandung, Erwin.
Selain memantau kesehatan hewan, Erwin juga menyoroti pentingnya teknik penyembelihan yang sesuai agar daging berkualitas dan aman dikonsumsi. Teknik sembelih itu penting. Kalau salah, bisa keluar kotoran atau dagingnya jadi tidak baik. Posisi hewan juga harus benar agar alur napasnya tidak terganggu. Kalau disembelih dengan teknik yang bagus, dagingnya juga akan lebih enak.
Distribusi merata
“Saya juga minta distribusi daging kurban dilakukan secara adil dan merata, tidak hanya di wilayah penyembelihan. Tetapi juga menyasar daerah-daerah yang masih membutuhkan. Tiap RW kan beda-beda kondisinya. Kita pantau dari laporan camat dan lurah, supaya distribusinya merata,” terangnya.
Sementara itu Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan menambahkan, Idul Adha tahun ini, Kota Bandung menerima bantuan satu ekor sapi kurban dari Presiden, Prabowo Subianto, dengan berat mencapai 1,2 ton. Sapi tersebut merupakan hasil ternak dari peternak muda di Kecamatan Cibiru, Kota Bandung.
“Alhamdulillah, sapi ini dibeli langsung dari peternak muda di Cibiru. Sudah diperiksa oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) dan dinyatakan sehat,” ungkap Farhan.
Secara pribadi
Menurut Farhan Pemkot Bandung, tidak memberikan hewan kurban secara institusional. Namun, pejabat pemkot secara pribadi berpartisipasi dalam berkurban. “Jadi pemkot sebagai lembaga tidak ada pemberian hewan kurban, tapi secara pribadi, di dorong semua untuk ikut berkurban,” tambahnya.
Farhan menyatakan, penyaluran hewan kurban, dilakukan secara selektif agar tidak menumpuk di titik yang sudah banyak menerima. Penyaluran difokuskan pada wilayah-wilayah dengan jumlah hewan kurban yang lebih sedikit, terutama di tingkat Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) dan RW. Kalau di satu tempat hewan kurbannya sudah banyak, jangan ditambah.
“Secara khusus, sapi kurban dari Presiden Prabowo akan disalurkan di Masjid Al Ukhuwah, bersamaan dengan satu ekor sapi dari Wali Kota Bandung secara pribadi,” paparnya. (Rava/N-01)