
BASARNAS Manokwari masih mencari 19 warga yang hilang akibat banjir bandang dan tanah longsor di Distrik Catubouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat.
Banjir bandang dan tanah longsor terjadi Jumat (16/5) sekitar pukul 21.00 WIT. Kepala Basarnas Manokwari Yefri Sabaruddin menjelaskan bahwa korban terdata ada 24 orang.
Rinciannya 19 orang berstatus masih dalam pencarian, 4 orang selamat dan satu orang meninggal dunia.
“Hilangnya belasan warga karena diduga terseret arus atau tertimbun tanah. Tim SAR masih lakukan pencarian,” kata Yefri, Minggu (18/5).
Tim SAR gabungan telah berkoordinasi dengan Pemkab Pegunungan Arfak guna mempercepat proses evakuasi dan pencarian korban.
“Ada potensi penambahan jumlah korban karena wilayah terdampak sangat luas dengan kondisi medan yang cukup berat,” kata Yefri.
Kepala Satreskrim Polres Pegunungan Arfak Iptu Dwi Maryanto awalnya membagikan informasi banjir bandang dan tanah longsor di Distrik Catubouw ke Basarnas Manokwari, Sabtu (17/5) pukul 18.45 WIT.
Tim Rescue Kantor Basarnas Manokwari dipimpin oleh Kepala Subseksi Operasi dan Siaga Reza Afrianto berangkat ke Distrik Catubouw pada pukul 19.05 WIT.
Mereka tiba di lokasi kejadian Sabtu (18/5) sekitar pukul 02.00 WIT. Operasi SAR terus melakukan pencarian korban hilang dengan melibatkan TNI-Polri.
Pencarian warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor dengan agenda perluasan pemetaan kondisi geografis di lokasi kejadian. (*/S-01)