Presiden Minta Kepala Daerah Mulai Bangun Transportasi Massal yang Murah

SUDAH seharusnya semua daerah di Indonesia mulai memiliki transportasi massal yang murah. Hal itu penting untuk mengatasi kemacetan di masa depan. Untuk itu Presiden Joko Widodo menawarkan konsep transportasi kota autonomous rapid transit.

Menurutnya, biaya ART itu lebih murah dibanding membangun transportasi seperti MRT dan LRT. Karena itu dia meminta para kepala daerah utnuk mulai memikirkan dan menyiapkan rencana transportasi kota.

“Sekali lagi rencana kota mengenai transportasi kota, transportasi umum sudah harus disiapkan, kalau kita bayangannya selalu Subway, MRT, LRT, itu biayanya tinggi, mahal. Waktu MRT Jakarta dibangun pertama itu itu per km Rp1,1 triliun per km, sekarang sudah Rp2,3 triliun per km,” kata Jokowi saat sambutan di pembukaan Rakernas Apeksi, Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024).

BACA JUGA  Sejak Beroperasi Whoosh Telah Layani 4 Juta Penumpang

Menurut Jokowi, transportasi kota itu tidak harus MRT-LRT. Sebab, biayanya yang sangat besar.

“Kalau LRT yang kita bangun Jakarta, kita bangun sendiri dengan gerbong yang kita buat di Inka itu kurang lebih Rp600 miliar per km. Apalagi kereta cepat, itu juga justru lebih murah dari yang subway. Kereta cepat itu Rp780 miliar per km-nya,” katanya.

Jokowi lantas menawarkan konsep autonomous rapid transit (ART). Dia mengatakan ART itu tidak menggunakan rel melainkan magnet, menurutnya pembangunan ART ini bisa terjangkau di kota-kota di Indonesia.

“Oleh sebab itu sekarang ada barang baru yang namanya ART autonomous rapid transit, tidak pakai rel, tapi pakai magnet, bisa 2 gerbong, 2 atau 3 gerbong, atau 1 gerbong, nah ini jauh lebih murah,” katanya.

BACA JUGA  Presiden Berharap Jalan Tol Dorong Ekonomi Sumatra

Dia pun meminta kepala daerah yang memiliki rencana membuat ART segera menghubungi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Dia mengatakan pemerintah pusat akan mendukung rencana itu. (*/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Masih Ada 0,68 Persen NIK yang belum Dipadankan

MENJELANG diberlakukannya Coretax System oleh pemerintah pada Januari tahun depan, jumlah Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang telah dipadankan dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sudah mencapai 75.939.355 hingga 3 Desember…

Datangi Ponpes Ora Aji, Sonhaji Maafkan Gus Miftah

SETELAH beritanya sempat viral akibat ‘dihina’ Gus Miftah dalam sebuah acara pengajian, pedagang es bernama Sonhaji akhirnya mendatangi kediaman Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji, Padukuhan Tundan, Purwomartani, Kalasan,…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Masih Ada 0,68 Persen NIK yang belum Dipadankan

  • December 4, 2024
Masih Ada 0,68 Persen NIK yang belum Dipadankan

Datangi Ponpes Ora Aji, Sonhaji Maafkan Gus Miftah

  • December 4, 2024
Datangi Ponpes Ora Aji, Sonhaji Maafkan Gus Miftah

Menangi Sengketa Pemilu, Eep Minta Keadilan Mahkamah Partai

  • December 4, 2024
Menangi Sengketa Pemilu, Eep Minta Keadilan Mahkamah Partai

Pertamina Tambah Layanan Menghadapi Liburan Nataru

  • December 4, 2024
Pertamina Tambah Layanan Menghadapi Liburan Nataru

KPU Kota Bandung Gelar Rekapitulasi Suara Pilkada Bandung

  • December 4, 2024
KPU Kota Bandung Gelar Rekapitulasi Suara Pilkada Bandung

Wakil Bupati Sleman Minta Kendalikan Harga Saat Nataru

  • December 4, 2024
Wakil Bupati Sleman Minta Kendalikan Harga Saat Nataru