UGM, SCCR dan YAPI Berkolaborasi Kembangan Teknologi Stem Cell

REKTOR UGM menyatakan dukungannya terhadap pengembangan riset pengobatan dengan metode sel punca dan pegobatan penyakit kanker.

“Dengan dukungan yang ada kami sebagai akademisi melalui pengajaran dan penelitian akan bisa mendukung lebih cepat lagi jalannya hal hal yang ada di Stem Cell and Cancer Research,” kata Rektor prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., (Selasa, 7/1).

Hal itu disampaikan Rektor seusai penandatanganan Nota Kesepahaman antara Universitas Gadjah Mada (UGM), PT Stem Cell and Cancer Research Indonesia dan Yayasan Agung Putra Ibrahim (YAPI) di Gedung Pusat UGM.

MoU itu berisi tentang Kerja Sama Tridharma Perguruan Tinggi, Penyediaan Layanan Medis, Uji Klinis, Serta Pengembangan Riset dan Teknologi Stem Cell pada di Ruang Sidang Pimpinan Universitas Gadjah Mada, Gedung Pusat Lantai 2, Sayap Utara, Bulaksumur Yogyakarta.

BACA JUGA  UGM Sebut Drone Palapa S1 Bisa untuk Beragam Kebutuhan

Prof. Ova pun menyampaikan harapannya agar kerja sama ini dapat mengembangkan tidak hanya pengetahuan, namun juga produk-produk yang dapat dimanfaatkan di lapangan. Menurutnya, dengan kerja sama ini segala pihak yang terlibat dapat mengembangkan produk dan inovasi yang dapat bermanfaat.

“Bukan hanya sebatas riset di laboratorium saja, tapi sesuatu yang bisa dihilirkan dan dipraktikkan dalam layanan,” ujarnya.

Inovasi

Menurut dia banyak peluang kerja sama lebih lanjut yang bisa dikembangkan antara kedua belah pihak, seperti pendidikan lebih lanjut untuk mengembangkan sumber daya manusia, pengembangan produk inovasi yang sesuai dengan kebutuhan yang ada di lapangan terutama dalam pengembangan teknologi stem cell.

“Adanya pengembangan teknologi stem cell ini dapat menjawab masalah dan isu strategis di bidang kesehatan yang menjadi masalah bangsa,” katanya.

BACA JUGA  Mahasiswa KKN Perkenalkan Rumput Gama Umami di Ngablak

Hilirisasi dan komersialisasi

Sementara Ketua Yayasan Agung Putra Ibrahim, Prof. Agung Putra menuturkan hasil dari kerja sama riset yang dikembangkan nanti dapat dihilirisasi dan dikomersilkan agar bisa memberikan manfaat bagi kedua belah pihak.

Kolaborasi riset yang dikembangkan ini dapat menghasilkan produk inovasi yang dapat menjadi solusi dari masalah pengembangan metode pengobatan di tanah air.

“Merupakan tanggung jawab kita semua agar negara ini bisa mandiri dan lepas dari produk luar negeri dan mulai menggunakan produk dalam negeri,” ujarnya. (AGT/N-01)

BACA JUGA  Presiden Joko Widodo Canangkan Hutan Wanagama Nusantara

Dimitry Ramadan

Related Posts

Antisipasi Krisis Pangan, Disdik Gandeng DKPP Kota Bandung

UNTUK mengantisipasi kekurangan menu bahan makanan terutama sayur-sayuran dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, akan berkoordinasi dengan Dinas ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung…

Kenali Tanda-tanda Wilayah Rawan Longsor

BENCANA tanah longsor yang terjadi di Pekalongan, Jawa Tengah Selasa (21/1) lalu mengakibatkan 22 orang meningga dunia serta 4 lainnya masih belum ditemukan. Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras yang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pendekar Bodoh Melebarkan Sayap D’Cost di Sidoarjo

  • January 24, 2025
Pendekar Bodoh Melebarkan Sayap D’Cost di Sidoarjo

Tim All Stars Solo Telan Dua Kekalahan di MilkLife Soccer Challenge

  • January 24, 2025
Tim All Stars Solo Telan Dua Kekalahan di MilkLife Soccer Challenge

KAI Logistik Kelola 27 Juta Ton Barang di 2024

  • January 24, 2025
KAI Logistik Kelola  27 Juta Ton Barang di 2024

Antisipasi Krisis Pangan, Disdik Gandeng DKPP Kota Bandung

  • January 24, 2025
Antisipasi Krisis Pangan, Disdik Gandeng DKPP Kota Bandung

Metamorfosa Barongsai, dari Hiburan Jadi Cabang Olahraga

  • January 24, 2025
Metamorfosa Barongsai, dari  Hiburan Jadi  Cabang Olahraga

Pemprov Jateng Raup Pendapatan Rp19,363 Miliar dari PKB

  • January 24, 2025
Pemprov Jateng Raup Pendapatan Rp19,363 Miliar dari PKB