
MENTERI Perdagangan Budi Santosa melepas 8.038 mahasiswa Universitas Gadjah Mada berangkat KKN PPM (Kuliah Kerja Nyata Program Pemberdayaan Masyarakat) pada Jumat (20/6). Mereka akan menempati lokasi di 236 kecamatan yang tersebar di 122 kabupaten/kota dari 35 provinsi.
Penerjunan mahasiswa KKN PPM UGM periode 2 tahun 2025 ini sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat sebagai salah satu persyaratan mahasiswa untuk menyelesaikan jenjang pendidikan sarjana.
Rektor UGM, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., mengatakan program KKN-PPM UGM memainkan peran penting sebagai penggerak perubahan di tingkat akar rumput. Mahasiswa hadir langsung di desa untuk mendampingi masyarakat dalam merancang solusi kontekstual dan berkelanjutan.
“Arah baru orientasi KKN-PPM UGM ke depan tidak hanya menitikberatkan pada peran mahasiswa dalam pemberdayaan masyarakat, tetapi juga perlu difokuskan pada penentuan tema yang lebih strategis,” kata Rektor dalam pidato pengarahannya di Lapangan Pancasila, Jumat (20/6).
Ketahanan pangan desa
Dikatakan peran aktif mahasiswa UGM dalam KKN bukan hanya memperkuat ketahanan pangan desa, tetapi juga menanamkan nilai kepekaan sosial dan kepemimpinan berkelanjutan bagi generasi muda.
Pada kesempatan itu Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Dr. Budi Santoso, M.Si menyampaikan apresiasi kepada UGM yang telah mempertahankan program KKN dalam mendorong kontribusi kampus bagi pembangunan di daerah.
Dalam kesempatan itu, Menteri menegaskan berbagi tema program KKN PPM UGM sejalan dengan agenda pemerintah untuk mendorong agar UMKM berfokus pada produk siap ekspor. “Banyak yang bisa dilakukan pemberdayaan UMKM. Kami punya program UMKM bisa ekspor, mahasiswa bisa membantu identifikasi mana usaha masyarakat yang memiliki potensi ekspor,” ucapnya
Perubahan iklim
Wakil Rektor UGM Bidang Kemahasiswaan, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Alumni, Dr. Arie Sudjito, menyebut jumlah peserta KKN-PPM UGM Periode 2 tahun ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah pelaksanaan KKN-PPM UGM dalam satu periode.
Ketahanan pangan menjadi isu krusial di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata. Desa sebagai wilayah produsen pangan utama menghadapi tantangan serius, mulai dari cuaca ekstrem, penurunan produktivitas lahan, hingga kerentanan terhadap bencana alam.
Perubahan iklim berdampak langsung pada siklus pertanian, ketersediaan air, dan pola tanam, sehingga mengancam keberlanjutan pasokan pangan. Oleh karena itu, pendekatan berbasis desa sangat penting untuk membangun sistem pangan yang tangguh.
“Penguatan kapasitas petani lokal, diversifikasi komoditas, dan adopsi teknologi ramah lingkungan menjadi langkah strategis dalam menghadapi tantangan ini,” ucapnya.
Pemberdayaan perempuan
Daerah terjauh dan terluar pada tim KKN-PPM periode 2 tahun ini berada di Provinsi Papua Tengah dan Provinsi Riau. Kania Irianty, Ketua Tim Mendaka Mimika akan terjun ke Kampung Atuka, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Salah satu program unggulan yang diusung adalah Festival Onaki sebagai bentuk apresiasi sekaligus jalinan silaturahmi pada masyarakat Mimika atas penerimaan program pengabdian dari mahasiswa. Selain itu, timnya juga berfokus membangun pemberdayaan perempuan sebagai pemegang sektor UMKM di daerah tersebut.
Ketua tim, Ricky Kurniawan mengatakan perjuangan mengusung pengabdian di daerah tersebut tidaklah mudah. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Dr. Sailal Arimi, M.Hum. mengungkapkan kebanggannya atas perjuangan mahasiswa hingga bisa mengabdi ke masyarakat Siak.
“Tentunya bukan perjalanan yang mudah. Program yang kami usung adalah membangun desa wisata Dayun secara digital. Pemerintah daerah ingin agar Kota Siak sebagai pusat kebudayaan Indonesia,” ujarnya.
Lintas sektor
Pada periode ini, KKN-PPM UGM menggandeng 39 mitra organisasi dan industri dan 34 pemerintah daerah. Kolaborasi tersebut tidak terbatas pada pemerintah saja, namun juga sesama universitas daerah yang turut memiliki visi pengabdian masyarakat.
Dengan ini, diharapkan program KKN-PPM dapat sebagai bentuk kontribusi nyata universitas pada masyarakat serta menjembatani kerja sama lintas sektor demi kemajuan bangsa. (AGT/N-01)