Warga Korban TPPO Minta Bantuan Gubernur Jateng

SEJUMLAH warga Jawa Tengah yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) mengadu ke Gubernur Ahmad Luthfi di kantor Gubernuran, Semarang, Jumat sore (2/6).

Mereka yang mendatangi Gubernur ada korban yang sudah kembali ke kampung halaman dan ada perwakilan yang anggota keluarga masih tertahan di beberapa negara di Eropa. Beberapa dari mereka berasal dari Pemalang, Brebes, Tegal, dan Kabupaten Tegal.

Selain curhat, para keluarga korban juga minta bantuan agar mengupayakan keluarga mereka bisa kembali pulang. Ahmad Luthfi dan Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Subagio saat mendengar curhatan itu mengaku siap membantu.

Lewat zoom

“Harapan saya, anak saya bisa pulang. Anak saya di Yunani sendirian. Makan seadanya,” ungkap Tarsoni, warga Brebes, dengan mata berkaca-kaca. Di hadapan Gubernur, Tarsoni menangis saat menceritakan anaknya yang bernama Dimas, usia 23 tahun, terlunta-lunta di Yunani. Ia tak sanggup melanjutkan ceritanya.

BACA JUGA  Polda Jateng Apresiasi Aksi Damai Buruh Ngruwat Negoro

“Saya berterima kasih sekali Pak Gubernur sudah menanggapi kasus ini. Saya berharap Pak Gubernur berusaha membantu kepulangan anak saya,” ungkap Tarsoni ketika sudah bisa menenangkan diri.

Dalam pertemuan tersebut juga ditayangkan melalui zoom melalui layar lebar. Sebagian korban berkomunikasi singkat dengan Gubernur Ahmad Luthfi.
Ada yang ingin segera pulang. Ada pula yang ingin uang puluhan juta yang disetorkan ke tersangka dikembalikan.

“Saya pinjam bank untuk membayar keberangkatan. Tapi sekarang tidak bisa membayar angsurannya. Mau pulang tidak punya uang,” ungkap seorang korban.

Diberangkatkan ilegal

Kepada Gubernur, korban yang bisa pulang, Carmadi, warga Brebes, bercerita ikhwal kejadian yang menimpanya. Semula ia tergiur dengan tawaran bekerja di Spanyol sebagai kru kapal ikan.

Dia diiming-iming gaji €3.000 per bulan. Setelah membayar sejumlah uang, ia diberangkatkan secara ilegal oleh agen perusahaan. Sesampainya di sana ternyata tidak sesuai kenyataan. Dia justru dipekerjakan sebagai pelayan restoran dengan upah jauh di bawah janji.

BACA JUGA  Harganas Momentum Ciptakan Generasi Berkualitas

Carmadi adalah satu dari 83 orang korban sindikat TPPO yang diberangkatkan secara ilegal ke negara-negara Eropa, termasuk Spanyol, Portugal, Polandia, dan Yunani. Carmadi mewakili korban lainnya menceritakan kronologi bagaimana ia bisa lolos dan kembali ke Indonesia.

“Saya bisa pulang tapi teman-teman saya masih banyak di sana. Nasib mereka saya tidak tahu,” ujar Carmadi.

83 korban

Menurut data Polda Jateng, sindikat ini dijalankan oleh tersangka KU (Kunali) asal Tegal dan NU (Nurjaman) dari Brebes. Keduanya sudah diamankan di Polda. Mereka merekrut korban dari berbagai daerah, lalu menjanjikan pekerjaan legal di Spanyol dengan bayaran tinggi. Total korban warga Jateng yang diberangkatkan oleh sindikat ini mencapai 83 orang.

Korban seperti Carmadi diminta membayar biaya pengurusan dokumen dan keberangkatan sebesar Rp65 juta. Namun total kerugiannya beragam dan mencapai lebih dari Rp75 juta.

BACA JUGA  Polda Jateng Siapkan Rekayasa Lalu Lintas Sambut Kedatangan Jokowi

Setelah sampai di Spanyol, para korban justru ditempatkan di rumah agen dan direkam dalam video menjadi semacam ‘komoditas’ untuk dijual ke tempat kerja yang belum pasti.

Biaya sendiri

“Awalnya dijanjikan kerja kapal, tapi begitu sampai malah disuruh kerja di restoran China. Gajinya 900 euro. Teman saya ada yang cuma dapat 700 euro. Tidak sesuai sama sekali,” kata Carmadi.

Sebagian korban berhasil kembali ke Indonesia, termasuk 5 orang dengan biaya sendiri, seperti Carmadi. Dia lantas melaporkan kejadian yang dialami bersama korban lain ke Polda Jateng. Polda

Barang bukti yang diamankan Polda Jateng meliputi, paspor, bukti transfer, print-out pemesanan tiket, dokumen perjanjian kerja, serta percakapan digital. (Htm/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Bupati Humbahas Sampaikan Nota Pengantar P-APBD 2025

BUPATI Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, Oloan P Nababan, menyampaikan Nota Pengantar Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Tahun Anggaran 2025 dalam rapat paripurna DPRD…

Pemerintah masih Mencari Tiga Jemaah Haji yang Hilang

PEMERINTAH Indonesia bersama otoritas Kerajaan Arab Saudi terus mencari tiga jemaah haji hilang. Penegasan itu dikatakan Menteri Agama Nasaruddin Umar di Jakarta, Senin (14/7/2025) “Insya Allah kita berdoa semoga bisa…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Bupati Humbahas Sampaikan Nota Pengantar P-APBD 2025

  • July 14, 2025
Bupati Humbahas Sampaikan Nota Pengantar P-APBD 2025

Pemerintah masih Mencari Tiga Jemaah Haji yang Hilang

  • July 14, 2025
Pemerintah masih Mencari Tiga Jemaah Haji yang Hilang

Timnas Indonesia Lolos ke 8 Besar Kejuaraan Voli Asia U-16

  • July 14, 2025
Timnas Indonesia Lolos ke 8 Besar Kejuaraan Voli Asia U-16

Terpilih Aklamasi, Alfonso Situmorang Kembali Pimpin PWI Bonapasogit

  • July 14, 2025
Terpilih Aklamasi,  Alfonso Situmorang Kembali Pimpin PWI Bonapasogit

Tekan Kriminalitas, Polda DIY Galakkan Operasi Miras

  • July 14, 2025
Tekan Kriminalitas, Polda DIY Galakkan Operasi Miras

Polda DIY Sasar 7 Pelanggaran Lalu Lintas dalam Operasi Patuh Progo

  • July 14, 2025
Polda DIY Sasar 7 Pelanggaran Lalu Lintas dalam Operasi Patuh Progo