
MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengaku belum diajak diskusi, terkait usulan siswa nakal dimasukkan barak TNI untuk pembentukan karakter.
Selebihnya, Mendikdasmen Abdul Mu’ti enggan berkomentar.
Hal tersebut disampaikan Mendikdasmen Abdul Mu’ti, saat meresmikan dormitory (asrama siswa) milik SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Sabtu (10/5).
Abdul Mu’ti hanya berkomentar tidak ada diskusi terkait usulan siswa nakal dimasukkan barak TNI. “Tidak ada diskusi,” jawab Abdul Mu’ti pendek.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi membuat program terobosan memasukkan siswa yang dianggap nakal ke barak TNI.
Tujuannya untuk membentuk karakter siswa dari yang semula dianggap nakal menjadi siswa yang taat. Berbeda dengan usulan siswa nakal dimasukkan barak TNI, Abdul Mu’ti mengapresiasi dormitory Smamda Sidoarjo tersebut.
Abdul Mu’ti menilai dormitory ini suatu terobosan, agar pendidikan bisa terintegrasi antara sistem asrama dengan sistem biasa.
Asrama siswa ini juga akan mempermudah, dan berdampak positif bagi proses belajar mengajar. Murid yang memiliki prestasi dan kemampuan tinggi akan ditempa secara khusus dalam asrama.
“Nanti walaupun belum seluruh murid berada di sini, karena daya tampung yang masih terbatas, ini merupakan bagian penyiapan Smamda Sidoarjo untuk murid-murid yang memiliki prestasi,” ujarnya.
“Murid-murid memiliki kemampuan yang tinggi ditempa secara khusus di asrama ini,” lanjut Mendikdasmen.
Mendikdasmen menambahkan, melengkapi pendidikan dengan asrama ini juga bagian dari program Presiden Prabowo. Asrama dibutuhkan untuk memajukan sistem pendidikan demi mewujudkan Indonesia Emas.
Dormitory Smamda Sidoarjo ini memiliki tujuh lantai. Asrama siswa ditempatkan di lantai empat, lima dan enam. Lantai dua dan tiga bisa ditempati umum dengan fasilitas hotel, sementara lantai tujuh adalah hall. (OTW/S-01)