Hong Kong Siap Tampung Mahasiswa Harvard Diusir Trump

PEMERINTAH Hong Kong melalui Biro Pendidikan meminta semua universitas di wilayahnya untuk menampung para mahasiswa internasional dari Harvard University yang terdampak kebijakan Trump.

Pemerintahan Trump pekan lalu mencabut sertifikasi Student and Exchange Visitor Program (SEVP) milik Harvard, yang secara efektif melarang kampus bergengsi tersebut menerima mahasiswa internasional.

Meski seorang hakim federal AS telah memblokir sementara kebijakan ini, banyak mahasiswa tetap berada dalam ketidakpastian.

Biro Pendidikan Hong Kong ,Senin (26/5) menyatakan telah meminta semua universitas untuk segera mengambil langkah fasilitatif guna melindungi hak dan kepentingan mahasiswa serta akademisi yang terdampak, sekaligus menarik talenta global.

Salah satu universitas terkemuka di wilayah tersebut, Hong Kong University of Science and Technology (HKUST), telah mengumumkan undangan terbuka bagi mahasiswa internasional yang terkena dampak.

BACA JUGA  Israel Lepas Kendali, Perang Terbuka bisa Terjadi

Dalam pernyataannya, HKUST menawarkan penerimaan tanpa syarat, proses pendaftaran yang disederhanakan, serta dukungan akademik untuk memastikan transisi yang lancar.

“Universitas akan memberikan tawaran tanpa syarat dan bantuan penuh untuk mendukung mahasiswa yang tertarik pindah,” demikian pernyataan resmi HKUST.

Hong Kong siap tampung talenta global terbaik dunia

Saat ini, lebih dari 2.000 mahasiswa asal Asia tercatat menempuh pendidikan di Harvard. Harvard sendiri telah menggugat kebijakan pemerintah AS tersebut.

Dalam dokumen gugatannya, Harvard menyatakan bahwa larangan ini secara langsung mengancam daya saing kampus dalam menarik mahasiswa terbaik dari seluruh dunia.

Mahasiswa internasional disebut sebagai “faktor kunci” dalam menjaga reputasi akademik Harvard. Mayoritas mahasiswa internasional di Harvard berasal dari Tiongkok.

BACA JUGA  DK PBB Salahkan AS yang masih Memasok Senjata ke Israel

Banyak dari mereka merasa langkah ini sebagai bagian dari tensi geopolitik antara AS dan Tiongkok. Terutama setelah tuduhan bahwa Harvard bekerja sama dengan Partai Komunis Tiongkok.

Terkait hal ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Mao Ning, mengatakan bahwa Tiongkok menolak politisasi kerja sama pendidikan dan menilai langkah pemerintah AS akan merusak citra dan posisi internasionalnya.

Sementara itu, sejumlah tagar seperti “Trump is destroying Harvard” sempat menjadi trending di platform Weibo, dengan lebih dari 200 juta interaksi dari warganet Tiongkok. (*/S-01)

BACA JUGA  Serangan ke Iran, Presiden Trump masih Menunggu

Siswantini Suryandari

Related Posts

Batik Air dan Citilink Pindah dari Halim ke Soetta per 1 Agustus

MASKAPAI Batik Air dan Citilink dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma (HLP), Jakarta, akan dipindahkan ke Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (CGK) mulai 1 Agustus 2025. Kementerian Perhubungan memastikan sebagian penerbangan berjadwal…

Bupati Humbahas Minta Akhiri Pengelompokan Politik

SETELAH hiruk-pikuk Pilkada mereda, Bupati Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatra Utara, Oloan P. Nababan, menyerukan akhir dari segala bentuk pengelompokan politik. Ia menegaskan hal itu pada temu pers di Pendopo Bukti…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Vietnam Jadi Korban Kedua Timnas di Leg 2 SEA V League

  • July 17, 2025
Vietnam Jadi Korban Kedua Timnas di Leg 2 SEA V League

UGM Klarifikasi Pernyataan Sofian Effendi Soal Ijazah Jokowi

  • July 17, 2025
UGM Klarifikasi Pernyataan Sofian Effendi Soal Ijazah Jokowi

Mantan Rektor UGM Minta Unggahan Live Streamingnya Dihapus

  • July 17, 2025
Mantan Rektor UGM Minta Unggahan Live Streamingnya Dihapus

Inovasi Javafon Ciptakan Plafon PVC Ramah Lingkungan

  • July 17, 2025
Inovasi  Javafon Ciptakan Plafon PVC Ramah Lingkungan

Timnas Harus Berjibaku dengan Arab Saudi dan Irak demi Tiket ke Piala Dunia

  • July 17, 2025
Timnas Harus Berjibaku dengan Arab Saudi dan Irak demi Tiket ke Piala Dunia

Polisi Sidoarjo Ungkap 59 Kasus Narkoba dalam Dua Bulan Terakhir

  • July 17, 2025
Polisi Sidoarjo Ungkap 59 Kasus Narkoba dalam Dua Bulan Terakhir