AS Ingin India dan Pakistan Hindari Konflik di Khasmir

KHASMIR kembali memanas. Amerika Serikat meningkatkan tekanannya terhadap India dan Pakistan agar menghindari konflik di Kashmir.

Konflk India dan Pakistan memanas setelah serangan teroris di Pahalgam, Khasmir yang menewaskan 26 wisatawan, sebagian besar beragama Hindu.

Serangan ini memicu ketegangan antara India dan Pakistan, dengan kedua negara saling menuduh dan mengambil langkah-langkah diplomatik serta militer yang meningkatkan risiko eskalasi.

Wakil Presiden AS JD Vance mengatakan bahwa Washington berharap Pakistan akan membantu memburu para militan yang berada di balik serangan tersebut, yang diyakini berbasis di wilayah yang dikendalikan Pakistan.

Vance juga mendesak India yang telah menuduh Pakistan terlibat dalam serangan itu, agar bertindak dengan penuh kehati-hatian.

BACA JUGA  Hong Kong Siap Tampung Mahasiswa Harvard Diusir Trump

Sehingga ketegangan tidak meningkat menjadi perang antara dua negara bertetangga yang memiliki senjata nuklir.

Langkah India:

  • Melarang impor barang dari dan melalui Pakistan.
  • Menangguhkan Perjanjian Air Indus yang telah berlaku sejak 1960.
  • Mengusir diplomat Pakistan dan menarik utusan dari Islamabad.
  • Meminta IMF untuk meninjau program pinjaman Pakistan.

Tanggapan Pakistan:

  • Menutup wilayah udara untuk maskapai India.
  • Menghentikan perdagangan lintas batas.
  • Mengusir diplomat India.
  • Mengklaim gangguan aliran sungai sebagai tindakan perang.

Warga di wilayah perbatasan Kashmir bersiap menghadapi kemungkinan konflik, termasuk membuat tempat perlindungan dan menyimpan bahan makanan.

Pada 22 April 2025, lima militan bersenjata menyerang wisatawan di Lembah Baisaran, Pahalgam, wilayah Jammu dan Kashmir yang dikelola India.

BACA JUGA  Ganda Campuran Taufik/Clairine Buka Keunggulan Indonesia

Sebagian besar korban adalah warga Hindu. Kelompok The Resistance Front (TRF), yang diyakini sebagai afiliasi dari Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan.

RTF awalnya mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun kemudian menarik klaimnya.

Motif serangan diduga terkait dengan penolakan terhadap kebijakan pemerintah India yang memungkinkan warga non-Kashmir menetap di wilayah tersebut.  (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Mengapa Empat Pulau yang Diklaim Aceh Masuk Sumut?

ISU tentang empat pulau milik Aceh yang disebut-sebut “diberikan” ke Sumatra Utara sempat menjadi perhatian publik dan memicu perdebatan, terutama di media sosial. Namun, penting untuk meluruskan bahwa istilah “diberikan”…

Rumah Apung untuk Warga Terdampak Rob Demak

WARGA Desa Timbulsloko,  Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak menemukan harapan baru dengan rumah apung setelah rumahnya bertahun-tahun dikepung banjir rob karena abrasi. Sebab, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah memberikan bantuan pembangunan rumah…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Timnas Voli Tantang Iran di Perebutan Posisi Kelima AVC 2025

  • June 13, 2025
Timnas Voli Tantang Iran di Perebutan Posisi Kelima AVC 2025

Mengapa Empat Pulau yang Diklaim Aceh Masuk Sumut?

  • June 13, 2025
Mengapa Empat Pulau yang Diklaim Aceh Masuk Sumut?

Rumah Apung untuk Warga Terdampak Rob Demak

  • June 13, 2025
Rumah Apung untuk Warga Terdampak Rob Demak

KBRI Teheran Imbau WNI di Iran Waspada

  • June 13, 2025
KBRI Teheran Imbau WNI di Iran Waspada

Kecelakaan Air India Menyisakan Satu Orang Selamat

  • June 13, 2025
Kecelakaan Air India Menyisakan Satu Orang Selamat

Wali Kota Bandung Sayangkan Pembubaran Satgas Saber Pungli

  • June 13, 2025
Wali Kota Bandung Sayangkan Pembubaran Satgas Saber Pungli