LIGHTSTICK Idol K-pop mendadak habis diserbut masyarakat Korea Selatan. Bahkan lightstick ini menjadi barang langka karena stok sudah tidak ada lagi.
Toko-toko resmi penjual lighstick para idol K-pop tidak lagi menyediakan barang tersebut, karena produk itu disediakan menyesuakan jumlah fans idol K-pop.
Masyarakat menyerbu di toko online hingga membeli barang palsu. Fenomena lighstick ini digunakan oleh para demonstran untuk menggantikan lilin.
Mereka akan melakukan demo besar-besaran untuk memakzulkan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol.
Hingga hari ini demo di ruas jalan di Seoul dipadati para pengunjuk rasa.
Di tengah musim dingin dan salju yang turun deras, para demonstran menyalakan lighstick yang biasa dipakai para fans idol K-pop.
Lightstick yang paling banyak dibeli adalah milik NCT dan Epik High. Kenapa kedua lighstick ini laku keras?
Sebab lightstick NCT berwarna hijau muda berbentuk kubus dan bisa ditempelin dengan stiker kata-kata pemakzulan dan turunkan presiden. Bila lightstick dinyalakan, stiker protes akan terlihat dan terbaca.
Sedangkan lightstick Epik High sangat cocok untuk dibawa ke demo karena berbentuk jari tengah yang dikenal dengan Park kyu-bong. Warnanya merah.
Demo pemakzulan juga disuarakan oleh lebih dari 3.000 pelaku industri film Korea Selatan.
Mereka meneken petisi pemakzulan PresidenYoon Suk Yeol berdasarkan Asosiasi untuk Krisis dan Pemulihan Industri Film, Minggu (8/12).
Petisi itu dibuka 30 jam sejak Kamis (5/12) hingga Jumat (6/12). Sebanyak 3.007 tanda tangan telah terkumpul dan 81 organisasi termasuk sutradara Bong Joon-ho dan Park Chan-wook ikut tanda tangan.
Bong Joon-ho adalah sutradara film Parasite pemenang Piala Oscar. Sedangkan Park Chan-wook adalah sutradara terkemuka di Korea Selatan.
Demo pemakzulan Presiden Korsel
Tensi politik di Korea Selatan saat ini cukup tinggi setelah Presiden Yoon Suk Yeol tiba-tiba mengumumkan darurat militer, Selasa (3/12) melalui siaran televisi pada pukul 21.00 waktu setempat.
Yoon Suk Yeol mengumumkan bahwa ada kekuatan anti negara dan ancaman dari Korea Utara maka diberlakukan darurat militer untuk pertama kali dalam waktu hampir 50 tahun.
Namun belakangan terungkap bahwa keputusan itu karena adanya situasi politik internal. Rakyat marah dan melakukan demo agar Yoon Suk Yeol dimakzulkan sebagai presiden.
Namun Parlemen Korea Selatan gagal meloloskan draf pemakzulan Yoon, Sabtu (7/12) karena kalah suara. Selisihnya suara 5.
Penyebabnya adanya boikot sidang oleh anggota Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP) merupakan partai menaungi Yoon Suk Yeol.
Rakyat Korsel meminta aparat menangkap Yoon Suk Yeol dan dimakzulkan. Polisi masih menyelidikinya diduga menggunakan kekuasaannya untuk dugaan pemberontakan.
Ia bisa terancam hukuman mati. (*/S-01)