
TIM SAR perluas pencarian korban memasuki hari kedua pencarian korban hilang KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali.
Tim yang diterjunkan dari Ditpolairud Bali, personel kapal polisi KP Manyar 5003, personel Satpolairud Polres Jembrana, personel Basarnas, dan TNI AL.
Kapal nahas itu tenggelam pada Rabu malam (2/7) sekitar pukul 23.35 WIB saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Bali).
Kapal mengangkut 53 penumpang, 12 anak buah kapal (ABK), dan 22 kendaraan.
Deputi Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas, Laksamana Pertama Ribut Eko Suyanto, mengatakan pencarian intensif baik laut, udara, dan darat untuk mengoptimalkan jangkauan.
“Operasi SAR kami lakukan siang dan malam, menggunakan berbagai unsur termasuk KN SAR Permadi, KN SAR Arjuna, serta kapal-kapal lainnya,” kata Ribut kepada wartawan di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
Tim SAR perluas pencarian korban hingga malam hari agar tidak mengganggu aktivitas pelayaran di lintasan Ketapang–Gilimanuk. Sebanyak 35 korban telah ditemukan rinciannya 29 selamat dan 6 meninggal dunia.
Pada Kamis malam (3/7), seluruh korban selamat telah diserahkan ke keluarga, 21 orang di Banyuwangi dan 8 orang di Gilimanuk. Enam jenazah korban juga telah dipulangkan ke pihak keluarga.
Enam orang meninggal telah diidentifikasi bernama Anang Suryono (59), Eko Sastriyo (51), Elok Rumantini (34), DNA Cahyani (51), Fitri April L dan anaknya Afnan Aqiel (3).
Upaya pencarian terhadap korban yang masih hilang terus dilakukan, dengan melibatkan personel dari Basarnas, TNI, Polri, KPLP, serta relawan. (*/S-01)