
KMP Tunu Pratama Jaya atau disebut KMP Pratama tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7) malam, 30 orang masih dicari.
Tim SAR Bali masih melanjutkan upaya pencarian korban tenggelam penumpang KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali, Jumat (4/7).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basrnas) Denpasar, I Nyoman Sidakarya mengatakan upaya pencarian dan pendataan korban tenggelam KMP Pratama di Selat Bali terus dilakukan.
Berikut kronologi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya
Kronologi Kejadian
- 22.56 WIB – Kapal berangkat dari Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur) menuju Pelabuhan Gilimanuk (Bali) dengan 53 penumpang, 12 kru, dan 22 kendaraan (termasuk truk)
- 23.15–23.20 WIB – Kapal mulai kehilangan kontak dan dinyatakan dalam kondisi distress (sinyal darurat/kerusakan mesin kebocoran), disertai ombak tinggi (~2–2,5 m) dan arus kuat (~2 m/detik)
- Sekitar 23.20–23.35 WIB – Sinyal darurat dikirim, dilaporkan blackout di ruang mesin sekitar 23.35 WIB, dan kapal mulai miring tajam.
- 23.35–23.55 WIB – Kapal tenggelam sepenuhnya di perairan Cekik, Selat Bali, dalam kurun 15–30 menit setelah keberangkatan.
Evakuasi & Penyelamatan
- Tercatat 29 penumpang selamat dan 6 orang meninggal dunia dan 30 orang masih dicari.
- Badan SAR Nasional (Basarnas), Kepolisian, TNI, KPLP, dan ASDP dikerahkan, menggunakan kapal SAR, helikopter, drone termal, kapal RIB, hingga kapal TNI AL.
- Operasi dihentikan sementara Kamis malam karena kondisi gelombang tinggi (2–2,5 m), dilanjutkan Jumat pagi dengan armada lebih besar.
Penyebab Potensial
- Kapal diduga mengalami kebocoran di ruang mesin sehingga blackout dan kehilangan daya.
- Kondisi cuaca buruk, khususnya ombak tinggi dan arus kuat, turut memperparah situasi. (*/S-01)