
EKS buruh Sritex terdampak pemutusan hubungan kerja (PHK) diupayakan bekerja kembali di perusahaan lain.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengupayakan para buruh terdampak PHK oleh PT Sri Rejeki Isman (Tbk) atau Sritex di Sukoharjo bisa bekerja kembali di perusahaan lain.
Gubenur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi mengatakan, ada beberapa upaya yang dilakukan Pemprov Jateng untuk mengurangi dampak sosial atas PHK lebih dari 10 ribu orang buruh tersebut.
“Pemprov sifatnya membantu, agar tidak terjadi dampak sosial (akibat PHK). Harus kita bantu betul,” kata Luthfi usai memberikan arahan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan BUMD di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Kota Semarang, Senin (3/3).
Eks buruh Sritex diupayakan bekerja di perusahaan lain
Luthfi melanjutkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Tengah, Ahmad Aziz sedang ke DKI Jakarta untuk berkomunikasi dengan instansi terkait untuk menjamin hak-hak buruh atau pekerja.
“Hak mereka harus terpenuhi, mulai jaminan hari tua, jaminan putus hubungan kerja, kita upayakan harus diselesaikan sebelum Lebaran. Kita tekankan kewajibannya ada di BP Jamsostek, kita membantu,” ucapnya.
Pemprov mengupayakan buruh untuk bisa bekerja kembali dengan merangkul sembilan perusahaan lain.
“Ada (perusahaan) garmen, sepatu. Nanti HRD akan kita rapatkan dengan dinas kita, agar mereka bisa ditampung,” kata Lutfi.
“Kemarin info awal mereka menyanggupi kalau akan menerima bekerja bila usianya (calon pekerja) tidak lebih dari 45 tahun,” lanjutnya,
Bagi eks karyawan Sritex yang memilih jalan untuk berwirausaha, lanjut dia, Pemprov Jateng juga akan memfasilitasi melalui Balai Latihan Kerja (BLK).
“BLK sudah ada. Tinggal programnya yang diselaraskan. Mereka yang (sudah atau ingin) punya wirausaha kita masukkan ke situ untuk bisa berwirausaha,” ucap Luthfi.
Poin pentingnya, kata Luthfi, Pemprov Jateng berusaha agar hak tenaga kerja seperti tunjangan hari raya dan uang pesangon tersampaikan sebelum Lebaran.
Pihaknya telah koordinasi dengan kurator yang saat ini masih terus mendata aset milik PT Sritex.
“Selain komunikasi dengan kurator, kami juga koordinasi dengan Pemkab Sukoharjo,” ucapnya. (Htm/S-01).