BUPATI Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Surunuddin Dangga mencopot jabatan Sudarsono Mangidi sebagai Camat Baito buntut kasus guru honorer Supriyani.
Untuk sementara jabatan Camat Baito diemban oleh Kepala Satuan (Kasat) Polisi Pamong Praja (Pol PP) Ivan Ardiansyah.
Ivan ditugaskan untuk membantu penyelesaian masalah atara Supriyani dengan keluarga korban.
“Ini kan dua-duanya warga desa di sana. Siapa pun itu harus damai. Sehingga untuk Camat Baito saya tarik dulu. Saya tugaskan dari Eselon II untuk membantu menyelesaikan,” kata Surunuddin, Selasa (29/10).
Selain itu alasan pencopotan karena Sudarsono tidak pernah melaporkan kasus tersebut ke Surunuddin Dangga selaku atasannya.
“Camat tidak pernah menyampaikan atau menginformasikan. Sudah viral di mana-mana, saya hanya mendengar dari informasi. Jadi kita tarik, kita tugaskan Eselon II untuk menyelesaikan,” ujarnya.
Camat tidak mampu
Bupati menganggap camat tidak mampu menyelesaikannya. Untuk mempercepat penuntasan masalah, ia menugaskan Kasat Satpol PP yang juga mantan camat.
Menurutnya penyelesaian perkara akan sulit tercapai apabila salah satu pihak yang tidak netral atau terkesan berat sebelah.
“Ini kan masyarakat Baito. Jadi kita perlakukan sama, sebenarnya mudah saja menyelesaikan ini karena isteri Aipda Wibowo Hasyim kan ASN, bu guru Supriyani kan pegawai kita juga,” jelasnya.
Surunuddin menegaskan bahwa ia akan netral terhadap kasus tersebut. Ia ingin masalah ini bisa diselesaikan dan tidak ada warga terpecah dan saling menuduh.
“Saya berharap ini dipahami, langkah ini saya ambil demi kondusivitas dan kestabilan di tengah masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu Tim Labfor Makassar masih menyelidiki penyebab pecahnya kaca mobil dinas Camat Baito.
Ada tiga personel melakukan olah di tempat kejadian perkara.
Mobil dinas ini sering ditumpangi Supriyani, guru honorer SDN 4 Baito yang sedang menjalani sidang di Pengadilan Negeri Andoolo.
Tersiar kabar bahwa ada orang yang menembak mobil itu. Saat kejadian di dalamnya ada Plt Kepala Desa Herwan Malengga bersama sopir.
Polda Sulawesi Tenggara langsung menurunkan personel untuk memastikan penyebab kaca mobil retak-retak.
Saat ini Plt Kepala Desa Herwan Malengga menjadi saksi kejadian tersebut.
Dari informasi bahwa Herwan hanya mendengar suara seperti pasir dilempar dari seng. Ia kemudian mengecek suara itu dan menemukan kaca mobilnya retak-retak. (*/S-01)