CALON gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengkritik solusi yang ditawarkan Cagub Andhika Perkasa dalam mengatasi masalah di wilayah timur Jateng. Menurut Luthfi, akses internet memang penting, tetapi masih ada persoalan besar yang lebih mendesak untuk desa-desa di wilayah ujung timur Jawa Tengah, seperti Desa Temparak, yang sebagian besar dihuni nelayan.
Menurut Luthfi, kebutuhan nelayan tidak sekadar internet, tetapi lebih pada kehidupan sehari-hari mereka. Ia menyoroti berbagai kendala yang dihadapi nelayan, mulai dari pendangkalan muara hingga harga ikan yang sangat rendah, seperti ikan kembung yang hanya dihargai Rp 3.000 per kilogram.
“Ada hal yang menggelitik dari 7.810 desa, bahwa blackspot di 102 desa itu bisa terpenuhi dengan internet. Tapi bagaimana dengan desa-desa di ujung timur Jateng? Di sana ada Desa Temparak yang isinya nelayan,” kata Luthfi dalam acara Debat Pilkada, Rabu (30/10).
Selain menghadapi tantangan alam seperti pendangkalan muara yang mengganggu aktivitas melaut, para nelayan juga membutuhkan perhatian terhadap biaya bahan bakar solar yang tinggi dan sulitnya mengakses pasar dengan harga jual yang adil.
Ia mengindikasikan bahwa pemerintah daerah perlu memberikan solusi komprehensif bagi seluruh masyarakat, bukan hanya yang berada di area dengan akses teknologi yang baik. (Htm/N-01)