Mengantisipasi Musim Hujan

Seskab Teddy Indra Wijaya mengatakan Presiden Prabowo Subianto kejadian Kepala BNPB Suharyanto menangani bencana banjir di Bali.
Warga melintasi banjir yang melanda Bali. (Dok.Ist)

MUSIM hujan telah tiba. Di negeri ini, itu bukan sekadar fenomena cuaca, tapi juga bencana. Di Jakarta, pekan lalu, misalnya, hujan yang turun hanya beberapa jam , telah menggenangi kawasan Mampang dan Kemang. Di kawasan Pondok Indah dan Dharmawangsa, sejumlah pohon tumbang dan menimbulkan korban jiwa. Di Sukabumi, Jawa Barat, dan daerah-daerah lainnya, banjir bandang menerjang, menggenangi sawah dan pemukiman.

Hujan yang semakin sering turun akhir-akhir ini dan kadang disertai sambaran petir dan angin kencang, menjadi peringatan agar kita waspada. Itu kode alam. Lembaga pemantau cuaca, Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun telah mewanti-wanti, termasuk kemungkinan potensi ancaman siklon tropis dari wilayah selatan Indonesia.

BACA JUGA  Banjir di Kabupaten Kampar Rendam 180 rumah

Menyikapi hal ini, kita sebagai anggota masyarakat harus waspada. Pohon tua dan mulai rapuh, sebaiknya dipangkas. Begitu pula sungai dan selokan yamg tersumbat, segera dibersihkan. Kelihatannya sederhana, tapi terkadang kita malas melakukannya. Otoritas yang berwenang tentu harus menjadi garda terdepan, namun warga pun bisa berswadaya, minimal mau membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal.

Banjir dan perubahan iklim

Sejumlah bencana, seperti banjir dan tanah longsor yang hampir setiap hari wara-wiri di beranda media sosial, mestinya membuat kita tergerak agar tidak terdampak bencana serupa. Bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor, tidak dapat diselesaikan hanya dengan mengadakan seminar atau simposium. Harus ada aksi nyata untuk mengantisipasinya, baik jangka pendek, menengah, maupun di masa depan.

BACA JUGA  BMKG Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem Selama Libur Sekolah

Para ahli mengatakan, sejumlah bencana hidrometeorologi ini disebabkan oleh perubahan iklim. Banjir yang menerjang Tiongkok, Vietnam, Filipina, Singapura, hingga New York, adalah bukti bahwa ini merupakan fenomena global, yang mau tidak mau, suka atau tidak suka, harus diantisipasi sejak di tingkat lokal.

Bencana atau musibah memang dapat terjadi kapan dan dimana saja, tapi kita sebagai

BNPB menyatakan bahwa data terkini ada sebanyak 16 orang meninggal dunia dan ratusan warga mengungsi akibat banjir di Bali.
Banjir melanda Bali. (Dok.Ist))

manusia bisa mengantisipasi dan meminimalkan dampaknya. Yuk, dari pada sibuk sekral-sekrol menghabiskan waktu nonton konten gak jelas, mending gotong-royong, kerja bakti membersihkan comberan atau got yang mampet di depan rumah. (Adi)

BACA JUGA  BMKG: Waspadai Bibit Siklon 92W dan Siklon Taliah

Adiyanto

Wartawan Mimbar Nusantara

Related Posts

AI tidak Bisa Menggantikan Peran Guru

TEKNOLOGI AI (Artificial Intteligence) telah memberikan tantangan terhadap eksistensi profesi guru, dan juga profesi-profesi lainnya di masa depan. Bill Gates bahkan memprediksi bahwa dalam 10 tahun mendatang, guru-guru akan tergantikan…

School Attack dan Krisis Empati di Ruang Sekolah

Fenomena kekerasan di sekolah mencerminkan bukan hanya amarah individu, tetapi juga kegagalan sistem sosial dalam memahami rasa sepi dan keterasingan remaja. SEKOLAH seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak untuk…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

  • November 15, 2025
Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

  • November 15, 2025
Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

  • November 15, 2025
Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

  • November 15, 2025
20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

  • November 15, 2025
Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025

  • November 15, 2025
Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025