RONALD Tannur, 32 saat ini menjalani masa pengenalan lingkungan (mapenaling) hingga sepekan di Rutan Kelas 1 Surabaya di Desa Medaeng Kecamatan Waru Kabupaten Sidoarjo.
Seperti warga binaan lain menjalani mapenaling, Ronald Tannur juga harus dipotong pendek bahkan botak.
Mapenaling memang adalah program yang ditujukan untuk narapidana atau tahanan baru. Program ini bertujuan agar narapidana baru dapat memahami kondisi di rutan.
Juga mengetahui hak dan kewajibannya, mentaati peraturan yang ada, dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
Ronald menempati Blok A kamar A3 Rutan Medaeng. Blok tersebut memang khusus untuk tahanan ataupun narapidana baru.
“Di sana akan menjalani apel, baris-berbaris setiap paginya dan ada pembinaan-pembinaan lainnya,” kata Kepala Rutan Kelas 1 Surabaya Tomi Elyus, Senin (28/10).
Tomi menegaskan tidak ada perlakuan khusus pada Ronald Tannur. Terbukti, Ronald Tannur juga harus dipotong botak seperti narapidana atau tahanan baru lainnya.
“Sebelumnya kita tanya apakah bersedia dipotong pendek, ternyata dia kooperatif dan mau dibotak,” kata Tomi.
Cukur gundul Ronald Tannur dilakukan di dalam Rutan Kelas 1 Surabaya. Tidak perlu mendatangkan tukang cukur dari luar, proses potong rambut dilakukan sendiri oleh petugas keamanan rutan itu.
Tomi menambahkan potong pendek atau gundul sebenarnya untuk kebaikan tahanan atau narapidana itu sendiri.
Sebab kondisi gundul akan memudahkan pemeriksaan lebih lanjut pada tahanan atau narapidana, dibandingkan saat rambut mereka panjang.
Ronald Tannur mendekam di Rutan Surabaya ini hanya sementara. Dia belum dijebloskan ke lembaga pemasyarakatan karena masih dibutuhkan keterangannya untuk kasus atau perkara lain.
Perkara lain itu adalah dugaan suap pada ketiga hakim yang membebaskannya lewat pengacara. (OTW/S-01)