
SEBAGAI film bergenre horor, sejatinya the Dark Nuns menghadirkan suasana mencekam atau setidaknya membuat penonton merinding. Apalagi tema utama film tersebut mengenai eksorsisme atau ritual mengusir setan yang merasuk tubuh manusia.
Pasalnya sudah banyak film yang mengusung tema tersebut, entah itu film Hollywood dan bahkan ada juga film lokal. Namun faktanya film itu tergolong biasa saja alias tidak terlalu menyeramkan. Tidak ada jumpscare-jumpscare ataupun kemunculan sosok-sosok menakutkan yang membuat penonton merinding atau menahan napas.
Alih-alih mengandalkan jumpscare, sang penulis Kim Woo-jin dan Oh Hyojin sepertinya berusaha untuk mengkampanyekan feminisme.
Hal itu bisa dilihat dari tokoh utamanya Song Hye-kyo–yang berperan sebagai Suster Junia– sebagai pengusir setan merasuki seorang anak laki-laki. Ia dibantu suster lainnya yakni Jeon Yeo-been yang berperan sebagai Suster Michaela.
Padahal dalam kebanyakan film horor yang mengusung kisah eksorsisme biasanya aksi itu dilakukan oleh pastor dan keberadaan suster hanya pendamping. Namun terlepas dari pilihan tersebut, sepertinya The Dark Nuns memang sangat mengandalkan keberadaan Song Hye-kyo.
Sekuel
Apalagi Dark Nuns menjadi comeback pertama aktris 43 tahun tersebut setelah hiatus dari layar lebar hampir satu dekade. Untungnya Song Hye-kyo mampu dengan baik memerankan tokoh tersebut sehingga mampu membangun film dari awal sampai akhir.
Dark Nuns sebenarnya merupakan sekuel dari film The Priests pada 2015 silam. Kali ini dikisakan seorang biarawati bernama Junia (Song Hye-kyo) dari Orde Pembebasan. Ia dikenal punya kemampuan mengusir roh jahat atau setan.
Suatu hari Suster Junia menemukan kasus kesurupan yang menimpa seorang remaja laki-laki bernama Hee-joon (Moon Woo-jin). Sejauh itu belam ada satupun orang yang bisa mengobatinya.
Berangkat dari rasa penasarannya, Suster Junia pun memeriksa kondisi Hee-joon.
Namun upaya Suster Junia untuk menolong remaja itu menemui banyak rintangan.
Salah satunya karena dia belum ditasbihkan. Ditambah lagi Hee-joon berada di bawah pengawasan Pastor Paulo (Lee Jin-wook) dan asitennya, Suster Michaela.
Pastor Paulo dikenal alergi dengan segala sesuatu yang gaib. Ia meyakni segalanya bisa diobati secara medis.
Bertele-tele
Namun kematian ibunda Hee-joon di rumah sakit membuat Suster Junia nekat melanggar birokrasi. Ia pun bergerak untuk menyelamatkan Hee-joon. Persoalannya ia tidak bisa sendirian sehingga terpaksa meminta bantuan Suster Michaela untuk menghadapi sang iblis yang bersemayam di tubuh remaja itu.
Secara keseluruhan film itu bagus, baik musik yang membangun ketegangan, ataupun suasana dan backgroundnya. Sayangnya, alur cerita film itu terlalu lambat dan bertele-tele. Padahal sebenarnya banyak ruang dieksplorasi. Salah satunya ketika proses eksorsisme.
Jadi yang terbiasa nonton film-film Hollywood amat mungkin akan merasa bosan. Tapi tentu semua berpulang pada selera masing-masing. Sebab tidak sedikit juga yang menonton film itu hanya karena ingin melihat aksi comebacknya Song Hye-kyo. (N-01)