Asal Usul Permen Karet Awalnya Diciptakan untuk Hiburan

ASAL usul permen karet diciptakan awalnya sebagai sesuatu yang bisa dikunyah untuk hiburan dan kebiasaan.

Namun seiring waktu, permen karet memiliki berbagai manfaat dan kegunaan yang menarik. Berikut penjelasan lengkapnya:

Sejarah Penciptaan Permen Karet

  1. Asal Mula
    • Permen karet pertama kali dibuat dari bahan alami seperti resin pohon (contohnya pohon cemara). Orang-orang kuno, seperti suku Maya dan penduduk asli Amerika, mengunyah zat alami dari pohon untuk kesenangan atau ritual tertentu.
    • Pada tahun 1860-an, permen karet modern mulai diciptakan oleh John B. Curtis di Amerika Serikat, menggunakan getah pohon spruce.
    • Selanjutnya, Thomas Adams mengembangkan permen karet dengan bahan dasar chicle (getah pohon sapodilla), yang lebih fleksibel.
  1. Pengembangan Komersial
    • Tahun 1928, Walter Diemer menciptakan permen karet yang bisa ditiup (bubble gum), memberikan pengalaman baru bagi penggunanya.
BACA JUGA  BPOM Jabar Sidak Produk Pangan Olahan di Pasar Cipanas

Manfaat Permen Karet

1. Kesehatan Mulut

    • Permen karet bebas gula dapat membantu meningkatkan produksi air liur, yang membantu menetralisir asam di mulut dan mencegah kerusakan gigi.
    • Membersihkan sisa makanan setelah makan dan menjaga kesehatan gigi (terutama jenis yang mengandung xylitol).

2. Mengurangi Stres dan Meningkatkan Konsentrasi

    • Mengunyah permen karet diketahui dapat mengurangi tingkat stres dan meningkatkan fokus serta kewaspadaan. Hal ini sering dimanfaatkan saat belajar atau bekerja.

3. Mengurangi Mabuk Perjalanan

    • Mengunyah permen karet dapat membantu mengurangi rasa mual saat bepergian dengan kendaraan.

4. Membantu Menjaga Berat Badan

    • Permen karet sering digunakan untuk mengurangi kebiasaan ngemil karena memberikan aktivitas mulut tanpa menambah banyak kalori.
BACA JUGA  Songsong Indonesia Usia Emas, Masyarakat Harus Bugar dan Bahagia

5. Manfaat Sosial dan Hiburan

    • Permen karet sering digunakan sebagai cara untuk bersantai, bersosialisasi, atau sekadar menghibur diri (seperti membuat balon dari permen karet).

Catatan Penting

  • Permen karet harus dikonsumsi dengan bijak. Jenis yang mengandung gula berlebihan dapat menyebabkan kerusakan gigi.
  • Jangan menelan permen karet, karena meskipun tidak berbahaya secara langsung, tubuh membutuhkan waktu untuk mengeluarkannya.

Jadi, selain untuk hiburan, permen karet ternyata punya banyak manfaat kesehatan dan praktis dalam kehidupan sehari-hari. (*/S-01)

BACA JUGA  BPOM Temukan 4.732 Pangan tidak Layak Edar sepanjang Ramadan

Siswantini Suryandari

Related Posts

Metamorfosa Barongsai, dari Hiburan Jadi Cabang Olahraga

SETIAP memperingati Imlek, tentu tidak tidak ketinggalan dengan atraksi Barongsai yang telah menjadi bagian dari budaya populer dan bisa dinikmati oleh semua kalangan. Penampilan barongsai bahkan kini bisa disaksikan di…

30 UMKM Meriahkan Liburan di Museum Kereta Api Ambarawa

SEBANYAK  30 kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menggelar pameran di Museum Kereta Api Ambarawa sambut libur Imlek atas undangan PT KAI Wisata. Wisatawan yang berkunjung di museum ini…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pendekar Bodoh Melebarkan Sayap D’Cost di Sidoarjo

  • January 24, 2025
Pendekar Bodoh Melebarkan Sayap D’Cost di Sidoarjo

Tim All Stars Solo Telan Dua Kekalahan di MilkLife Soccer Challenge

  • January 24, 2025
Tim All Stars Solo Telan Dua Kekalahan di MilkLife Soccer Challenge

KAI Logistik Kelola 27 Juta Ton Barang di 2024

  • January 24, 2025
KAI Logistik Kelola  27 Juta Ton Barang di 2024

Antisipasi Krisis Pangan, Disdik Gandeng DKPP Kota Bandung

  • January 24, 2025
Antisipasi Krisis Pangan, Disdik Gandeng DKPP Kota Bandung

Metamorfosa Barongsai, dari Hiburan Jadi Cabang Olahraga

  • January 24, 2025
Metamorfosa Barongsai, dari  Hiburan Jadi  Cabang Olahraga

Pemprov Jateng Raup Pendapatan Rp19,363 Miliar dari PKB

  • January 24, 2025
Pemprov Jateng Raup Pendapatan Rp19,363 Miliar dari PKB