Sinterklas: Dari Legenda Uskup hingga Ikon Natal Modern

SINTERKLAS  dikenal juga sebagai Santa Claus di berbagai budaya. Ia adalah tokoh legendaris yang menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Natal, terutama bagi anak-anak.

Berikut adalah penjelasan mengenai asal-usul, makna, dan simbolisme Sinterklas:

1. Asal-Usul 

  • Sumber Inspirasi: Sinterklas berasal dari figur historis Saint Nicholas (Santo Nikolas), seorang uskup dari Myra (sekarang bagian dari Turki) pada abad ke-4. Ia dikenal karena kemurahan hatinya, terutama terhadap anak-anak dan orang miskin. Salah satu legenda populer menyebutkan bahwa Saint Nicholas memberikan hadiah secara diam-diam kepada keluarga miskin dengan memasukkan koin emas ke dalam kaus kaki yang digantung.
  • Nama dan Evolusi: Nama “Sinterklas” berasal dari bahasa Belanda, Sinterklaas, yang merupakan kependekan dari Sint Nikolaas. Ketika tradisi Belanda menyebar ke Amerika, Sinterklaas berubah menjadi “Santa Claus.”
BACA JUGA  Pesan Natal Menag: Umat Kristiani Teruslah Menebar Cinta Kasih

2. Karakteristik dan Simbol

  • Pakaian: Sinterklas biasanya digambarkan mengenakan jubah merah, topi merah, dan sabuk hitam, dengan janggut putih lebat. Desain modern ini diperkuat oleh ilustrasi dari abad ke-19 dan kampanye Coca-Cola pada tahun 1930-an.
  • Kendaraan: Dalam budaya Eropa, Sinterklas digambarkan mengendarai kuda putih, sedangkan di versi Amerika Utara, ia menggunakan kereta salju yang ditarik oleh delapan (atau sembilan, termasuk Rudolf) rusa kutub.
  • Hadiah: Sinterklas memberikan hadiah kepada anak-anak yang berperilaku baik, biasanya diletakkan di dalam kaus kaki atau sepatu yang digantung. Hal ini melambangkan kebaikan dan penghargaan terhadap perilaku positif.

3. Tradisi Berbeda di Dunia

  • Belanda: Sinterklas tiba dari Spanyol naik kapal uap pada awal Desember dan dirayakan pada malam Sinterklaasavond (5 Desember). Anak-anak menerima hadiah dan puisi dari Sinterklaas dan pembantunya, Zwarte Piet.
  • Amerika Serikat: Santa Claus dikenal sebagai pembawa hadiah pada malam Natal (24 Desember). Ia “datang” melalui cerobong asap dan meninggalkan hadiah di bawah pohon Natal.
  • Jerman dan Eropa Timur: Tradisi Saint Nicholas Day dirayakan pada 6 Desember. Anak-anak menaruh sepatu mereka di depan pintu untuk diisi dengan hadiah kecil atau permen.
BACA JUGA  Keuskupan Agung dan GKI Dikunjungi Pj Gubernur Jateng

4. Pesan dan Makna

Sinterklas melambangkan:

  • Kebaikan dan kemurahan hati: Mengingatkan kita untuk berbagi dan memberi kepada mereka yang membutuhkan.
  • Kegembiraan anak-anak: Membawa kebahagiaan dan imajinasi melalui cerita dan hadiah.
  • Tradisi budaya: Peran Sinterklas menunjukkan bagaimana tradisi dapat berkembang dan berubah sesuai konteks lokal, tanpa kehilangan esensi utamanya. (*/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

Metamorfosa Barongsai, dari Hiburan Jadi Cabang Olahraga

SETIAP memperingati Imlek, tentu tidak tidak ketinggalan dengan atraksi Barongsai yang telah menjadi bagian dari budaya populer dan bisa dinikmati oleh semua kalangan. Penampilan barongsai bahkan kini bisa disaksikan di…

30 UMKM Meriahkan Liburan di Museum Kereta Api Ambarawa

SEBANYAK  30 kelompok Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) menggelar pameran di Museum Kereta Api Ambarawa sambut libur Imlek atas undangan PT KAI Wisata. Wisatawan yang berkunjung di museum ini…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Pendekar Bodoh Melebarkan Sayap D’Cost di Sidoarjo

  • January 24, 2025
Pendekar Bodoh Melebarkan Sayap D’Cost di Sidoarjo

Tim All Stars Solo Telan Dua Kekalahan di MilkLife Soccer Challenge

  • January 24, 2025
Tim All Stars Solo Telan Dua Kekalahan di MilkLife Soccer Challenge

KAI Logistik Kelola 27 Juta Ton Barang di 2024

  • January 24, 2025
KAI Logistik Kelola  27 Juta Ton Barang di 2024

Antisipasi Krisis Pangan, Disdik Gandeng DKPP Kota Bandung

  • January 24, 2025
Antisipasi Krisis Pangan, Disdik Gandeng DKPP Kota Bandung

Metamorfosa Barongsai, dari Hiburan Jadi Cabang Olahraga

  • January 24, 2025
Metamorfosa Barongsai, dari  Hiburan Jadi  Cabang Olahraga

Pemprov Jateng Raup Pendapatan Rp19,363 Miliar dari PKB

  • January 24, 2025
Pemprov Jateng Raup Pendapatan Rp19,363 Miliar dari PKB