Aktivis Lintas Agama Jateng Tolak Kepengurusan FKUB

SEJUMLAH aktivis lintas agama yang tergabung dalam Gerakan Kebangsaan Watugong menyampaikan surat penolakan kepada Penjabat (Pj) Gubernur Jateng Nana Sudjana.

Mereka mendesak pj gubernur mencabut/membatalkan SK Kepengurusan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jateng periode 2024-2029.

‘’Hari ini kami kirimkan surat penolakan kepada Pj Gubernur Tengah. Ini surat kami yang kelima kepada gubernur. Kami beri waktu 10 hari untuk menangggapi tuntutan kami ini. Jika tidak, surat gugatan resmi ke PTUN Semarang, segera kami masukkan,’’ tegas Naufal Sebastian, juru bicara Tim Advokasi Gerbang Watugong kepada pers di Semarang, Selasa (23/7).

Naufal mengatakan pihaknya telah menerima kuasa dari 8 tokoh lintas agama di antaranya Prof Suparman Syukur (Ketua FKUB Jateng 2019-2024), yang menolak SK pelantikan FKUB Jateng 2024-2029.

BACA JUGA  Polda Jateng Sukses Ungkap Tindak Pidana Narkoba

Alasannya prosesnya dinilai tidak independen. Yakni adanya intervensi dari pemerintah, dalam hal ini Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng.

“Temuan kami menyebutkan, Badan Kesbangpol mengirim surat kepada lembaga tertentu yang sudah ditunjuk agar mengirimkan perwakilannya untuk ikut rapat pembentukan pengurus. Bahkan rapat dipimpin langsung Kepala Kesbangpol Jateng,” ujar Naufal.

Kesbangpol Tunjuk Anggota FKUB

Kesbangpol hanya menunjuk MUI untuk mewakili unsur Islam. Tak ada wakil dari NU dan Muhammadiyah, sebagai organisasi keagamaan Islam terbesar, yang diundang hadir dalam rapat tersebut.

Dalam rapat pembentukan yang dinilai tidak fair itulah, sebanyak 21 pengurus FKUB Jateng terpilih telah dilantik oleh Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana di Gedung B Lantai 5 Kantor Gubernur, pada 24 Juni lalu.

BACA JUGA  Dukung Pelaksanaan Haji, Pertamina Patra Niaga JBT Siagakan Pasokan Avtur

“Kenapa kami sampaikan keberatan lagi? Karena yang pertama SK-nya sudah terbit. Kami berencana akan melakukan gugatan ke PT UN atas SK tersebut. Sebagai syarat, formil masuknya gugatan harus ada keberatan. Jadi ini adalah langkah pertama kami. Kalau kemudian tidak ditanggapi, tentu dalam waktu dekat kami akan ajukan gugatan ke PTUN,” tegas Naufal.

Naufal menyebutkan, sebelumnya sudah menyampaikan keberatan kepada gubernur dan Kesbangpol agar tidak menerbitkan SK.

‘’Karena kami anggap bermasalah. Kami minta agar prosesnya ditinjau kembali. Diulang supaya lebih partisipatif dan masyarakat bisa terlibat. Tapi ternyata apa? Ternyata meskipun kami sudah sampaikan keberatan, sudah kami somasi, tapi SK itu tetap terbit,’’ tukasnya.

BACA JUGA  Cegah Investasi Bodong, BEI Tingkatkan Literasi Keuangan di Daerah

Pihaknya  sangat mengharapkan Jawa Tengah bisa menjadi contoh pembentukan FKUB itu betul-betul partisipatif dan kemudian mewadai kemajemukan dari setiap agama. (Htm/S-01)

Siswantini Suryandari

Related Posts

7 Ilmuwan Universitas Diponegoro Masuk Daftar Ilmuwan Dunia

TUJUH ilmuwan dari Universitas Diponegoro  berhasil masuk dalam daftar 2% ilmuwan teratas di seluruh dunia untuk 2024 yang disusun oleh Universitas Stanford. Daftar ini diambil dari database penulis di seluruh…

Tiga Pameran Merayakan Keindahan Era Renaissance

TIGA pameran lukisan digelar di Grey Art Gallery Bandung bekerja sama dengan Holy Zpace. Tema yang diusung adalah  Reimmaginare Renaissance. Ketiga pameran ini membagi area Grey Art Gallery menjadi ruang-ruang…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Gempa Bumi di Darat Sama Bahayanya dengan Megathrust

  • September 21, 2024
Gempa Bumi di Darat Sama Bahayanya dengan Megathrust

Polda DIY Tangkap 7 Pelaku Perampokan di Kantor Damkar

  • September 21, 2024
Polda DIY Tangkap 7 Pelaku Perampokan di Kantor Damkar

SBY Dapat Tugas Sebagai Penasihat Khusus Dewan Malaria Dunia

  • September 21, 2024
SBY Dapat Tugas Sebagai Penasihat Khusus Dewan Malaria Dunia

7 Ilmuwan Universitas Diponegoro Masuk Daftar Ilmuwan Dunia

  • September 21, 2024
7 Ilmuwan Universitas Diponegoro Masuk Daftar Ilmuwan Dunia

Tiga Pameran Merayakan Keindahan Era Renaissance

  • September 21, 2024
Tiga Pameran Merayakan Keindahan Era Renaissance

Satgas Damai Cartenz 2024 Bebaskan Pilot Philip Mark Mahrtens

  • September 21, 2024
Satgas Damai Cartenz 2024 Bebaskan Pilot Philip Mark Mahrtens