
FAKULTAS Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta secara resmi menyelesaikan proses akreditasi dengan hasil memuaskan.
Proses akreditasi dilakukan oleh ASIIN (Accreditation Agency for Degree Programms in Engineering, Informatics, The Natural Sciences and Mathematics) untuk lima program studinya.
Lima program studi yang dikreditasi adalah Program Sarjana Farmasi, Profesi Apoteker, Magister Ilmu Farmasi, Magister Farmasi Klinik, Magister Manajemen Farmasi, dan Doktor Ilmu Farmasi.
Perwakilan ASIIN, Prof. Dr. Moritz Bunemann, dan Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pembelajaran UGM, Prof. Dr. Wening Udasmoro bersama-sama menilai pencapaian program akademik.
Keduanya juga memberikan rekomendasi konstruktif untuk perbaikan ke depan saat acara penutupan, Senin (20/1).
Mewakili asesor ASIIN, Prof. Dr. Moritz Bunemann mengungkapkan apresiasinya terhadap atmosfer yang tercipta di Fakultas Farmasi UGM.
Ia mengaku sangat terkesan dengan atmosfer keterbukaan dan kerja sama yang kuat antara mahasiswa dan staf pengajar di sini.
“Mahasiswa sangat puas dengan program yang telah diimplementasikan, terutama sistem bimbingan dan tutorial yang komprehensif,” ujarnya.
Sistem bimbingan ini dinilai sebagai salah satu kekuatan utama Fakultas Farmasi UGM dalam mendukung kesuksesan akademik mahasiswa.
Program internasional dan fasilitas yang tersedia untuk riset juga mendapat pujian.
Fasilitas seperti Advanced Computational Science Learning Centre dan Integrated Laboratory for Research and Testing benar-benar luar biasa.
“Ini memberikan akses kepada mahasiswa dan dosen untuk melakukan riset berkualitas tinggi dengan instrumen modern,” tambahnya.
Fakultas Farmasi UGM berkomitmen penuhi akreditasi
Prof. Moritz Bunemann dalam kesempatan itu menyoroti adanya kepuasan pemberi kerja terhadap kualifikasi lulusan Fakultas Farmasi UGM.
“Kami mendengar bahwa pemberi kerja sangat puas dengan profil kualifikasi para lulusan dari fakultas ini,” ujarnya.
“Ini adalah indikasi kuat bahwa program yang ada sangat relevan dengan kebutuhan industri saat ini,” lanjut Bunemman.
Dikatakan juga keberadaan program internasional di Fakultas Farmasi UGM juga mendapat perhatian positif.
Prof. Bunemann berharap ada potensi besar dari Fakultas Farmasi untuk memperluas program magister dengan mahasiswa internasional.
“Program ini akan memperkaya pengalaman akademik mahasiswa dan meningkatkan kualitas di kelas,” paparnya.
Ia kemudian menjelaskan langkah-langkah selanjutnya dalam proses akreditasi melibatkan pengiriman draf laporan akreditasi pada awal Februari.
Sehingga memberi kesempatan bagi Fakultas Farmasi UGM untuk memberikan masukan hingga akhir Februari.
“Laporan yang diperbarui akan dikirimkan kembali kepada tim penilai pada awal Maret, dan keputusan akhir akan diumumkan pada akhir Maret,” tambahnya.
Wening Udasmoro, menanggapi dengan penuh rasa syukur dan komitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di Fakultas Farmasi.
“Kami sangat berterima kasih atas masukan yang sangat konstruktif dari tim ASIIN,” kata Wening.
“Semua rekomendasi ini akan menjadi dasar bagi kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pengalaman akademik mahasiswa kami,” tabahnyua.
Ia juga menyampaikan bahwa Fakultas Farmasi UGM akan terus berupaya memenuhi standar internasional.
“Proses akreditasi ini bukan hanya untuk mengevaluasi program yang ada, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat komitmen kami dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lulusan yang unggul,” tutup Prof. Wening. (AGT/S-01)