SEBUAH novel bertajuk ‘Kutil: Revolusi di Republik Lenggaong’ diluncurkan sekaligus dibedah. Kutil atau Sakyani sendiri nama seorang tokoh kontoversial, yang semasa hidupnya pada kurun Revolusi Kemerdekaan RI, malang melintang di tiga daerah di Jawa Tengah. Yakni Kabupaten Brebes, Tegal, dan Kabupaten Pemalang bahkan Pekalongan
Novel karya Yono Daryono dan Ubaidillah ini, diluncurkan dan sekaligus dibedah, di Pendopo Ki Gede Sebayu, pada Sabtu(27/4/2024). Seratusan peserta termasuk tokoh dan budayawan serta seniman asal tiga daerah hadir, menyimak dengan seksama ulasan sekaligus tanggapan atas tokoh legendaris bernama Kutil ini.
Novel yang terinspirasi dari buku Peristiwa Tiga Daerah karangan Anton Lucas ini, mengungkap kisah pasca-kemerdekan Indonesia 1945 dan peristiwa Orde Baru 1998.
Acara menghadirkan narasumber Kurnia Effendi, Muarif Essage, keynote speaker Anton Lucas, moderator Surliali Andi Kustomo.
Pj. Wali Kota Tegal, Dadang Somantri, menyampaikan bahwa minat baca masyarakat harus ditingkatkan, terutama di Kota Tegal. Salah satu cara untuk meningkatkan minat baca dengan cara meresensi buku di sekolah.
“Saya berharap pemerintah harus berkolaborasi dan mengadakan survei minat baca di masyarakat,” ujar Dadang.
Yang juga menarik, penulis buku Peristiwa Tiga Daerah, Anton Luxas, hadir meski secara virtual. Ia menyimak dengan seksama jalanannya acara termasuk ketika audience diberi kesempatan untuk bertanya. Anton Luxas kini bermukim di Adelaide, Australia. Anton juga pensiunan Flinders University.
Peristiwa budaya peluncuran novel Kutini ini menjadi semakin menarik ketika seniman Eko Tunas, tampil dengan monolog sebagai tokoh Kutil. Dengan kepiawaiannya Eko tampil dengan membawa properti sebagai tetabuhan.
.
Yono Daryono, penulis Novel Kutil: Revolusi di Republik Lenggaong, menuturkan, novel ini tidak saja bercerita tentang tokoh Kutil yang nama aslinya Sakyani pemimpin revolusi sosial pascakemerdekaan yang profesinya sebagai tukang cukur.
“Pada 1945, tokoh Kutil ini sangat kontroversial, di mana ketika di tiga daerah terjadi revolusi sosial Kutil merupakan aktor penggerak termasuk seorang jawara bernama Lenggaong yang tinggal di wilayah Talang Tegal,” ujar Yono Daryono.
Yono Daryono menyebut, kedua jawara tersebut melakukan aksi sosial karena banyak pejabat korup dan rakyat umumnya hidup miskin meski dikelilingi banyak pabrik gula.
“Setelah Indonesia merdeka, banyak eks pejabat Belanda maupun Jepang yang sama saja mereka adalah koruptor sekaligus m enindas rakyat,” ungkap Yono daryono.
“‘Pada akhirnya Kutil ditangkap dan dipenjara serta di eksekusi di Pekalongan. Dan itu merupakan hukuman eksekusi pertama kali dilakukan di Indonesia,” kata Yono Daryono
Menurut Yono Daryono yang mantan jurnalis RCTI ini, Kutil berjiwa pemberontak. “Membasmi rakyat Indonesia yang saat itu menurut pandangan dia masih serakah memperkaya diri sendiri sementara rakyat lainnya banyak yang kelaparan,” ucapnya.
Anggota DPR RI dari Partai Golkar, Agung Widyantoro, yang datang bersama putranya Dewa Taruna Nugraha, menyampaikan, mendengar cerita tentang Kutil sangat tertarik karena cerita itu tidak terlepas dari peristiwa tiga daerah yang dulu mendengar cerita dari kakeknya.
“Saya mendapat refrensi tentang jejak sejarah terkat peristiwa tiga daerah yang terjadi. Tentang bagaimana kondisi pada peristiwa saat itu di Tiga Daerah, dan bagaimana kondisi pemerintahan saat itu,” ujar Agung yang anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) IX Jawa Tengah ini.
Menurut Agung yang mantan Bupati Brebes ini, melalui peristiwa itu bisa mengambil maknanya. “Saya berharap kepada para seniman dan budayawan Tegal dan Brebes untuk teruslah berkarya dan jika diperlukan siap memfasilitasi untuk kegiatan serupa.”
Dalam peluncuran dan bedah novel Kutil ini, hadir antara lain Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) IX Jawa Tengah, Agung Widyantoro, Budayawan Pantura Atmo Tan Sidik, Sejarawan Pantura Wijanarto dan Sekretaris Daerah, Agus Dwi Sulistyantono. (Par/M-01)