TERDAKWA Gregorius Ronald Tannur, pelaku penganiayaan dan pembunuhan Dini Sera Afriyanti, dieksekusi ke Rumah Tahanan Negara (Rutan) 1 Surabaya di Desa Medaeng Kecamatan Waru, Sidoarjo, Minggu malam (27/10).
Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Heni Yuwono mengkonfirmasi bahwa pihaknya melalui Rutan I Surabaya telah menerima jaksa yang mengeksekusi terdakwa RT. Heni menegaskan bahwa pihaknya akan memproses sesuai dengan SOP yang berlaku.
“Saat ini masih berlangsung proses pemberkasan dan administrasi lainnya di Rutan Surabaya di Medaeng,” kata Heni, Minggu (27/10) malam WIB.
Menurut Heni, Ronald Tannur diantarkan oleh Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Surabaya Ali Prakosa. Pihak rutan yang dipimpin Tomi Elyus kemudian melakukan pengecekan berkas dan pemeriksaan kesehatan.
“Sementara yang bersangkutan dalam kondisi sehat, namun akan kami pantau terus ke depannya,” kata Heni.
Heni menegaskan, tidak akan ada keistimewaan untuk RT. Dia akan diperlakukan sama dengan tahanan atau narapidana lainnya.
“Kami tekankan semua sesuai SOP yang berlaku, perlakuannya sama seperti narapidana lainnya,” tegas Heni.
Heni menjelaskan bahwa pihaknya akan terus memberikan update terbaru soal penanganan RT.
“Nanti kami update lagi, mengingat proses masih berlangsung,” tutup Heni.
Rumah mewah
Sebelumnya Ronald Tannur diringkus di perumahan mewah Victoria Regency, Surabaya, Minggu siang (27/10). Setelah ditangkap, dia dibawa ke kantor Kejati Jatim di Surabaya.
Untuk diketahui, MA sebelumnya telah mengabulkan permohonan kasasi penuntut umum atas vonis bebas Gregorius Ronald Tannur dalam perkara penganiayaan dan pembunuhan kekasihnya Dini Sera Afriyanti.
Maka MA membatalkan vonis bebas yang dijatuhkan Pengadilan Negeri Surabaya terhadap Ronald Tannur. Pada perkara nomor 1466 K/PID/2024 ini, MA menyatakan Ronald Tannur terbukti secara sah bersalah, sesuai dengan dakwaan alternatif kedua penuntut umum. Ronald Tannura pun dijatuhkan hukuman lima tahun penjara. (OTW/N-01)