
SERANGAN ke Iran telah disetujui oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Persetujuan serangan ke Iran itu terungkap dalam rapat terbatas pada Selasa (17/6) malam waktu setempat. Namun, Trump memutuskan untuk menahan serangan tersebut sambil menunggu apakah Teheran akan menghentikan program nuklirnya, demikian disampaikan oleh sumber yang mengetahui jalannya pembahasan.
Salah satu target potensial AS adalah fasilitas pengayaan uranium Fordow milik Iran yang memiliki pertahanan ketat. Lokasi tersebut berada di bawah gunung dan dianggap oleh para pakar militer hanya dapat dihancurkan oleh bom paling kuat.
Ketika ditanya apakah dirinya telah memutuskan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran, Trump menjawab, “Mungkin saya lakukan, mungkin juga tidak.” Ia kembali menegaskan tuntutannya agar Iran menyerah tanpa syarat. “Pekan depan akan sangat menentukan, mungkin bahkan kurang dari itu,” ujarnya.
Sementara itu, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerah. Ia juga memperingatkan bahwa setiap intervensi militer dari AS akan membawa konsekuensi yang tak dapat diperbaiki.
Israel dan Iran terus terlibat dalam aksi saling serang, sementara jumlah korban tewas di Iran telah melampaui 450 orang, menurut laporan dari sebuah kelompok hak asasi manusia. Di pihak Israel, sebanyak 24 orang dilaporkan tewas akibat serangan yang dilancarkan oleh Iran.
Perang Israel dan Iran kian mengkhawatirkan. Menteri Luar Negeri RI Sugiono saat berada di St. Petersburg, Rusia, Rabu (18/6), menyampaikan ada rencana evakuasi WNI di Iran lewat jalur darat.
Ada sekitar 380 orang WNI di Teheran, ibukota Iran. Pilihan jalan darat karena jalur penerbangan sipil tidak bisa dilakukan. (*/S-01)