
IRAN dan Israel terlibat serangan balasan setelah sistem pertahanan udara diaktifkan. Serangan mematikan membawa korban jiwa.
Sistem pertahanan udara Iran kembali diaktifkan sepanjang malam di ibu kota Teheran untuk menghadapi gelombang serangan udara Israel yang telah memasuki malam keempat.
Pejabat Iran melaporkan bahwa serangan Israel telah menewaskan lebih dari 224 orang, termasuk 70 perempuan dan anak-anak.
Sementara itu, Israel juga terus menjadi sasaran serangan. Untuk hari ketiga berturut-turut, Iran meluncurkan gelombang serangan balasan yang menewaskan sedikitnya lima orang di Tel Aviv, serta menghantam kota pelabuhan Haifa—beberapa jam setelah Israel melancarkan serangan udara di Teheran.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa ibu kota Iran, Teheran, kini dalam kondisi “terbakar” akibat rentetan serangan udara yang dilancarkan Israel dalam beberapa hari terakhir.
Layanan darurat nasional Israel, Magen David Adom (MDA), juga memberikan pembaruan mengenai jumlah korban luka dan tewas di wilayah tengah Israel.
Di sisi lain, mantan Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada wartawan bahwa ia berharap kedua negara dapat mencapai kesepakatan untuk mengakhiri konflik bersenjata ini. Namun, ia enggan mengungkap apakah dirinya telah mendorong Israel untuk menghentikan serangan.
Sejumlah ne gara mengkhawatirkan meningkatnya eskalasi di Timur Tengah menyusul aksi saling serang Iran dan Israel. Untuk itu dunia meminta kedua negara itu menahan diri. (*S-01)