Ketersediaan Tabung Isi Ulang LPG 3 kg Harus Memadai

MASYARAKAT kini berhadapan dengan persoalan langkanya ketersediaan tabung isi ulang LPG 3 kg.

Menurut Kepala Cabang Wilayah Surakarta Dinas ESDM Provinsi Jateng Abdul Charis kondisi itu terjadi karena pemerintah pusat sekarang mengatur penjualan tabung isi ulang tidak sampai ke tingkat pengecer.

“Memang, ada aturan tidak sampai ke pengecer untuk mengendalikan harga tabung isi ulang elpiji 3 kg atau tabung melon,” kata  Charis dalam dialog Aspirasi Jateng’ dengan tema ‘Gas Melon Langka, Apa yang Harus Dilakukan?’ di Stasiun TATV, Kota Surakarta, Selasa (11/2).

“Jadi, penjualannya hanya sampai di tingkat pangkalan atau agen,” lanjutnya.

Ia menghimbau masyarakat yang menginginkan harga resmi lebih murah, dapat mengaksesnya ke pangkalan.

BACA JUGA  Libur Idul Adha, Konsumsi BBM, LPG dan Avtur di DIY Jateng Alami Kenaikan

Diakuinya, penjualan tabung melon di tingkat pengecer lebih dekat dengan masyarakat tapi harganya tidak bisa dipantau pemerintah.

“Jika ada pangkalan yang menjual di luar HET (Harga Eceran Tertinggi), maka hal itu bisa dilaporkan,” tegasnya.

Sementara, Ketua DPRD Provinsi Jateng Sumanto menilai kebijakan tersebut masih perlu dilakukan persiapan terlebih dahulu.

Mulai dari sosialisasi hingga kesiapan tempat penjualannya. Dengan begitu, dapat meminimalisir kondisi panic buying di masyarakat.

“Jadi, kebijakan itu butuh kesiapan dulu agar tidak membuat masyarakat resah. Harapannya, ada alternatif dahulu sebelum hal tersebut dilaksanakan di lapangan,” saran Sumanto.

Tabung isi ulang LPG 3 kg dipenuhi

Menurutnya perlu adanya riset dalam penggunaan energi alternatif tersebut. Ia menilai jika hal itu bisa dilakukan dan  dikembangkan, maka dapat dilakukan peralihan secara ‘perlahan’ agar beban subsidi energi juga dapat ditekan.

BACA JUGA  Jelang Idul Adha, Pertamina Patra Niaga Perkuat Stok LPG 3 Kg

“Perlu ada riset untuk mengembagkan embrio energi alternatif. Jika harganya lebih murah, maka akan meringankan beban masyarakat dalam pembeliannya,” harapnya.

Taufiq Kurniawan selaku Area Manager Communication Relation & CSR PT. Pertamina Patra Niaga Jawa Bagian Tengah mengakui ada beberapa wilayah yang mengalami kekurangan stok. Pihaknya tetap berupaya mengatasinya.

Tabung isi ulang LPG 3 kg harus diatasi untuk mencegah kelangkaan.

Soal energi alternatif, ia mengaku sependapat dengan Ketua DPRD. Menurutnya jika pemerintah mensosialisasikan energi tersebut, maka ikut mendukung dan menggairahkan green economy.(Htm/S-01).

BACA JUGA  Permintaan BBM Jenis Gasolin di DIY dan Jateng Naik 2,2%

Siswantini Suryandari

Related Posts

8000 Pelari Ditargetkan Ikuti Purwokerto Half Marathon 2025

SETELAH sukses tahun lalu, ajang Purwokerto Half Marathon akan kembali dihelat tahun ini. Rencananya, event tahunan ini akan digelar  pada 11 Mei mendatang. “Tahun kemarin pesertanya 3.300 pelari, tahun ini…

Bayar Tiket Commuter Line Bisa Gunakan QRIS

KAI Commuter mendukung inovasi baru dalam sistem pembayaran digital berupa Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Tap. Transaksi yang diluncurkan Bank Indonesia (BI) ini memungkinkan transaksi dengan memindai QR Code…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

8000 Pelari Ditargetkan Ikuti Purwokerto Half Marathon 2025

  • March 15, 2025
8000 Pelari Ditargetkan Ikuti Purwokerto Half Marathon 2025

Jelang Arus Mudik, Sambungan Jembatan Arteri Porong Amblas

  • March 15, 2025
Jelang Arus Mudik, Sambungan Jembatan Arteri Porong Amblas

Bakso Bintang Asia Bandung Perpaduan Kuliner Asia Tenggara

  • March 15, 2025
Bakso Bintang Asia Bandung Perpaduan Kuliner Asia Tenggara

Bayar Tiket Commuter Line Bisa Gunakan QRIS

  • March 15, 2025
Bayar Tiket Commuter Line Bisa Gunakan QRIS

Enam Bidang Studi di Undip Masuk QS WUR by Subject 2025

  • March 15, 2025
Enam Bidang Studi di Undip Masuk QS WUR by Subject 2025

Gakkum Kehutanan Tangkap Pembalak Liar di Kerumutan 

  • March 15, 2025
Gakkum Kehutanan Tangkap Pembalak Liar di Kerumutan