Wow! Mantan Kajati DIY Sebut Kerugian dari Korupsi Kasus Mafia Tanah di DIY Triliunan

MANTAN Kepala Kejaksaan Tinggi Daerah Istimewa Yogyakarta, Ponco Hartanto, SH., MH., mengungkapkan berbeda dengan provinsi lain yang menghadapi masalah terkait dengan TPPO, penyelundupan dan sebagainya, DIY ternyata memiliki kekhasan perkara. Hal itu disampaikan Ponco Hartanto, dalam pisah sambut Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati DIY) di Yogyakarta, Jumat (14/6) malam.

Menurut Ponco, banyak orang yang ingin memiliki properti atau rumah di wilayah DIY, baik untuk anak-anak atau famili yang melanjutkan pendidikan ataupun sebagai tempat istirahat setelah pensiun. Permintaan tanah yang tinggi tersebut, ujarnya, kemudian ditangkap dan dimanfaatkan oleh mereka yang memiliki niat jahat, dan dilakukan secama masih, terstruktur bahkan by design.

“Sulit untuk mengurainya,” kata Ponco Hartanto yang kini menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Tengah.

BACA JUGA  Pengadilan Tipikor Vonis Mantan Dirut Tarumartani 8 Tahun Penjara

Setelah dipelajari dan diikuti lanjut Ponco Hartanto, akhirnya bisa ditemukan banyak kasus yang menyangkut mafia tanah terutama tanah-tanah Kraton Yogyakarta dan Puro Pakualaman.Yang sedang dan telah ditangani, ujarnya, nilainya pada kisaran Rp316 triliun, sedangkan secara keseluruhan, kasus-kasus ini nilainya sangat fantastis yakni mencapai Rp2000 triliun.

“Penanganannya melalui tipikor atau tindak pidana korupsi. Benar keseluruhan nilainya tidak kurang dari Rp2000 triliun. Itu perhitungannya pada Nilai Jual Objek Pajak atau NJOP saja,” katanya.

Karena itu, Ponco Hartanto kemudian berpesan agar Kajati yang baru, Ahelya Abustam, SH., MH., melanjutkan penanganan kasus mafia tanah yang telah dirintisnya itu.

Siap lanjutkan

Ahelya Abustam pun dalam kesempatan itu menyatakan akan meneruskan yang sudah dilakukan pendahulunya. Ia juga mengajak jajarannya untuk menangani kasus-kasus di DIY ini dengan sebaik-baiknya termasuk kasus mafia tanah. (AGT/N-01)

BACA JUGA  Warga Dipowinatan Gelar Upacara Adat Merti Golong Gilig

Dimitry Ramadan

Related Posts

Wakil Bupati Sleman Minta Kendalikan Harga Saat Nataru

WAKIL Bupati Sleman Danang Maharsa meminta  High Level Meeting untuk memantapkan kolaborasi dan sinergi dalam mengendalikan harga menyambut hari raya Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru). Serta menjaga ketersediaan stok…

Kabupaten Lebak Darurat Banjir dan Longsor

RIBUAN rumah terendam banjir di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. Selain banjir juga terjadi longsor dan pohon tumbang. Kondisi darurat banjir di Kabupaten Lebak. Banjir terjadi akibat debit air sejumlah sungai…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Masih Ada 0,68 Persen NIK yang belum Dipadankan

  • December 4, 2024
Masih Ada 0,68 Persen NIK yang belum Dipadankan

Datangi Ponpes Ora Aji, Sonhaji Maafkan Gus Miftah

  • December 4, 2024
Datangi Ponpes Ora Aji, Sonhaji Maafkan Gus Miftah

Menangi Sengketa Pemilu, Eep Minta Keadilan Mahkamah Partai

  • December 4, 2024
Menangi Sengketa Pemilu, Eep Minta Keadilan Mahkamah Partai

Pertamina Tambah Layanan Menghadapi Liburan Nataru

  • December 4, 2024
Pertamina Tambah Layanan Menghadapi Liburan Nataru

KPU Kota Bandung Gelar Rekapitulasi Suara Pilkada Bandung

  • December 4, 2024
KPU Kota Bandung Gelar Rekapitulasi Suara Pilkada Bandung

Wakil Bupati Sleman Minta Kendalikan Harga Saat Nataru

  • December 4, 2024
Wakil Bupati Sleman Minta Kendalikan Harga Saat Nataru