
DPD Partai Golkar Kabupaten Sidoarjo meminta Bupati Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana yang dikabarkan retak hubungan agar segera tabayyun.
Golkar khawatir retaknya hubungan pasangan kepala daerah ini akan menghambat roda pembangunan, baik itu program kabupaten maupun program Pemerintah Prabowo Subianto.
Seruan itu disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Sidoarjo Adam Rosydi, menyikapi adanya disharmonisasi antara Bupati Subandi dengan Wakil Bupati Mimik Idayana.
Terkait retaknya hubungan tersebut, Partai Golkar tidak memiliki kepentingan untuk ikut campur dalam dinamika internal pemerintahan.
“Sebagai partai yang menjunjung tinggi etika politik dan stabilitas pemerintahan, kami percaya bahwa perbedaan pandangan dalam kepemimpinan eksekutif adalah hal yang wajar dalam demokrasi, selama diselesaikan secara bijaksana, proporsional, dan melalui mekanisme yang sesuai dengan tata kelola pemerintahan,” kata Adam, Senin (23/6).
Menurut Adam, kepemimpinan yang solid dan harmonis tetap menjadi fondasi utama bagi kelancaran roda pemerintahan serta keberhasilan pembangunan daerah.
Dalam konteks hubungan antara Bupati Subandi dan Wakil Bupati Mimik Idayana, Adam menegaskan, pihaknya memiliki hubungan baik dengan keduanya.
Partai Golkar berjuang untuk menyatukan bupati dan wabup
Bupati Subandi merupakan calon yang diusung oleh partai bergambar pohon beringin pada Pilkada Sidoarjo, sementara Wakil Bupati Mimik Idayana adalah Ketua DPC Partai Gerindra, merupakan mitra strategis Partai Golkar.
Adam menambahkan, pada pilkada lalu, Partai Golkar bertindak sebagai Ketua Tim Koalisi Pengusung yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, dan Partai Demokrat.
Koalisi tersebut juga didukung oleh partai non-parlemen seperti Hanura, Partai Buruh, PKN, Garuda, dan Perindo.
“Kami berjuang bersama sejak proses rekomendasi calon, pendaftaran ke KPU, kampanye, hingga pelantikan. Perjuangan ini tentu tidak mudah,’ kata Adam.
“Kami semua mengorbankan waktu, tenaga, pikiran, bahkan materi. Karena itu, kami memandang keduanya sebagai rekan seperjuangan yang memiliki tanggung jawab besar terhadap amanah rakyat,” lanjutnya.
Menurut Adam, Golkar berharap dinamika yang terjadi saat ini dapat segera mereda melalui semangat tabayun. Selain itu harus ada komunikasi terbuka, dan sikap saling memahami.
“Agar roda pemerintahan kembali berjalan optimal dan masyarakat Sidoarjo bisa segera merasakan hasil pembangunan yang berkelanjutan,” kata Adam. (OTW/S-01)