
DALAM rangka perayaan HUT ke-93, Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS) menggelar Festival Jangkrik Kuliner, selama 5 hari, mulai 30 April 2025 di sekretariat setempat.
“Festival Jangkrik Kuliner diselenggarakan selama lima hari, 30 April – 4 Mei, diikuti 29 tenant, menyajikan kuliner nostalgia, legendaris, otentik hingga kuliner baru yang belum pernah ada di Kota Solo,” tutur Ketua Pelaksana PMS Festival Jangkrik Kuliner, Tanu Kismanto, Rabu (30/4/2025).
Menurut dia, peserta festival kuliner yang ngangeni itu tidak hanya berasal dari Solo namun juga datang luar pulau Jawa. Sebanyak 29 tenant akan menyajikan menu otentik halal dari berbagai daerah dan luar negeri.
Ragam kuliner
Ada nasi goreng babat Pandawa Since 1957, Juhi Pak Tata 1977, Mie Balap Wahidin Medan, Rujak Kolam Medan, Tahu Sumedang, Ahaw Jajanan Pontianak, Kopi Asiong Kalimantan, Es Campur Asli Garut.
Selain itu, sejumlah deretan kuliner halal lainnya adalah Rak Thai Dessert, Pratunam Chicken Rice, Roast it – Hainam Chicken Rice, Papi Float, dan juga Pai Dimsum.
Tidak hanya makanan halal, festival juga menyuguhkanan menu non halal, seperti Bos Babi Kecap Muara Karang, Bakmi Alit Pontianak, Only Porks, Bahong Kelapa Gading, Nasambi Medan, Xiamen Rolls, Kerupuk Babi Ajong, Nana Dome Bakpao Labu Kuning, Kwetiau Goreng Medan Yui, Nasi Campur Kaifon Lie Since 1963, Fei Pig, Sate Babi Benteng 89 dan Mongkok Story.
Festival Jangkrik Kuliner digelar di Gedung PMS kawasan jalab Ir. Juanda Nomor 47, Purwodiningratan, Jebres, mulai Rabu sore ini hingga 4 Mei 2025, dari jam 10.00 – 22.00 WIB.
Akulturasi budaya
“Festival Jangkrik Kuliner ini digelar sesuai visi misi PMS, untuk konsisten mengangkat akulturasi budaya lewat kuliner. Kegiatan ini menarik, karena bisa menjadi suatu edit value Nusantara,” tukas dia
Agar festival menjadikan nyaman pengunjung, panitia pelaksana melakukan zonasi dengan memisah tenant halal dan non halal serta mengatur jarak.
Festival dimeriahkan dengan hiburan dari band-band Mandarin, bekerjasama dengan sekolah-sekolah Bina Widya, Kalam Kudus.
Ekonomi Solo
PMS berharap, dari kegiatan memasak menu makanan unik nan legendaris itu, akan membawa multiplier effect untuk peningkatan ekonomi Kota Solo.
“Kami berharap membawa efek domino positif. Dengan banyaknya tamu datang, penginapan tambah ramai, perputaran logistik di pasar juga meningjat, baik sayur, daging maupun komoditas lain. Bahkan parkir kendaraan pasti ramai sekali,” ujar Tanu. (WID/N-06)