
BANJIR di Riau yang dipicu tingginya curah hujan ditambah lagi pembukaan lima pintu pelimpah air atau spillway gate Waduk PLTA Koto Panjang mulai teratasi. PLN Nusantara Power ULPLTA Koto Panjang memutuskan untuk menutup 3 pintu x 50 cm pada Jumat (24/1) besok sehingga hanya menjadi 2 x 50 cm.
Sebelumnya ULPLTA Koto Panjang juga telah berusaha melakukan penurunan pembukaan spilway gate dari 5 pintu x 1 meter menjadi 5 pintu x 50 cm pada pekan lalu.
Manager ULPLTA Koto Panjang Dhani Irwansyah mengatakan langkah itu dilakukan sehubungan dengan penurunan intensitas curah hujan di sisi hulu waduk PLTA Koto Panjang. Kemudian diikuti turunnya Inflow waduk PLTA Koto Panjang, sehingga menyebabkan level elevasi waduk PLTA Koto Panjang cenderung turun.
“Kami informasikan pengurangan ketinggian pembukaan pintu pelimpah air waduk (spillway gate) yang sebelumnya pembukaan di posisi 5 pintu x 50 Cm menjadi 2 pintu x 50 cm,” kata Dhani, Kamis (23/1).
Pernurunan permukaan
Dijelaskannya, penurunan pembukaan spillway gate waduk PLTA Koto Panjang akan dilakukan pada Jumat (24/1) pukul 09.00 WIB. Adapun bukaan pintu pelimpah sebelumnya 5 pintu x 50 Cm dilakukan pengurangan tinggi bukaan pintu pelimpah dengan 3 pintu x 50 Cm ditutup.
“Sehingga total bukaan pintu pelimpah hanya menjadi 2 pintu x 50 Cm. Perkiraan penurunan permukaan Sungai Kampar sekitar 30 sampai dengan 50 cm dari kondisi terakhir,” jelasnya.
Ia menambahkan, pihaknya tetap mengimbau kepada masyarakat daerah hilir waduk PLTA Koto Panjang untuk berhati-hati dan waspada dalam beraktifitas di sepanjang aliran Sungai Kampar.
Saban tahun
Sementara banjir di Kabupaten Pelalawan akibat meluapnya Sungai Kampar yang dipicu oleh pembukaan pintu pelimpah air atau spillway gate bendungan Waduk PLTA Koto Panjang telah berimbas ke Jalan Lintas Timur (Jalintim) Sumatra. Adapun banjir yang merendam Jalintim bukanlah hal baru karena telah berlangsung saban tahun.
Saat ini diketahui Jalintim Kilometer (Km) 83 Desa Kemang, Kecamatan Pangkalan Kuran, Kabupaten Pelalawan sudah terimbas banjir dengan ketinggian debit air sekitar 30 cm hingga 50 cm.
Jalur vital
Jalintim Sumatra di Kabupaten Pelalawan merupakan jalur vital atau urat nadi lalu lintas kendaraan yang membawa berbagai kebutuhan masyarakat sepanjang Sumatra dan Jawa. Terganggunya jalan tersebut akibat banjir dapat berdampak signifikan bagi perekonomian rakyat banyak.
“Laporan dari anggota yang siaga di sana, tadi pagi debit air sekitar 44 cm sampai 47 cm di atas permukaan jalan,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pelalawan Zulfan.
Ia mengimbau untuk pengguna jalan untuk mengikuti arahan petugas yang bersiaga di lokasi selama 24 jam. Selain itu, telah ada posko polisi di lokasi tersebut yang bertugas untuk membantu masyarakat. (Rud/N-01).