
LION Air akan menjadi maskapai penerbangan untuk mengangkut jemaah haji reguler 1446 H/2025 M.
Terpilihnya Lion Air setelah Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja sama Pengangkutan Udara Jemaah Haji Reguler 1446 H/2025 M dengan PT. Lion Mentari.
Perjanjian kerja sama ini ditandatangani Dirjen PHU Hilman Latief dan Direktur Utama PT Lion Mentari Rudy Lumingkewas di Kementerian Agama, Jumat (21/2).
Penandatangan perjanjian kerja sama ini disaksikan juga oleh perwakilan dari Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
Maskapai ini akan melayani keberangkatan jemaah tahun 1446H/2025M melalui dua embarkasi, yakni Padang (PDG) dan Banjarmasin (BDJ).
Hilman Latief mengatakan kerja sama transportasi udara untuk jemaah haji reguler Indonesia dengan “Singa Merah” pertama kali dalam sejarah penyelenggaraan haji di Indonesia.
“Keterlibatan maskapai nasional ini langkah positif dalam upaya memberikan pelayanan haji nyaman dan aman bagi jemaah Indonesia,” kata Dirjen PHU Hilman Latief.
Menurut Hilman penambahan maskapai dalam penyelenggaraan penerbangan haji diharapkan dapat mengatasi berbagai kendala terkait transportasi udara.
Ia berharap PT Lion Mentari Air untuk memberikan perhatian khusus pada layanan dan sarana prasarana di dalam pesawat akan digunakan jemaah haji.
Kemenag menekankan pentingnya standar pelayanan yang tinggi bagi seluruh jemaah.
Kini ada tiga maskapai yang melayani penerbangan haji, yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines, dan Lion Air.
“Kami berharap, akan mendorong peningkatan kualitas layanan secara berkelanjutan,” janji Hilman Latief
Kemenag akan menyiapkan video informasi dipasang pada inflight entertaiment di maskapai pengangkut jemaah haji.
Video informasi yang akan dipersiapkan tentang keselamatan, manasik, akomodas, kesehatan, konsumsi dan transportasi selama di Arab Saudi.
Lion Air Angkut 11.762 Jemaah
Direktur Utama Lion Air, Rudy Lumingkewas menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia, khususnya Kementerian Agama RI.
“Perjanjian kerja sama transportasi udara Lion Air dengan Kemenag untuk jemaah haji reguler ini menjadi momen penting bagi kami,” kata Rudy Lumingkewas.
Maskapai tersebut akan mengangkut 11.762 jemaah haji, dengan rincian 6.293 jemaah dari Embarkasi Padang (PDG) dan 5.469 jemaah dari Embarkasi Banjarmasin (BDJ).
Ada empat armada pesawat berbadan lebar generasi modern dan berusia muda (rata-rata 5-7 tahun) yang digunakan untuk angkutan haji.
Yaitu Airbus 330-300CEO dan Airbus 330-900NEO dengan kapasitas 436 kursi.
Kru pesawat profesional, termasuk pilot, awak kabin, dan teknisi telah menjalani pelatihan ketat sesuai SOP penerbangan haji.
“Makanan dan minuman selama penerbangan juga telah dipersiapkan dengan memperhatikan aspek nutrisi dan preferensi jemaah,” tutupnya. (*/S-01)