
GAMELAN Orchestra Uyon-uyon Hadiluhung akan digelar untuk memperingati Hari Kelahiran atau Wiyosan Dalem Sri Sultan Hamengku Bawono ke-10, Senin (10/2) di Kagungan Dalem Bangsal Kasatriyan.
Biasanya Gamelan Orchestra Uyon-uyon Hadiluhung digelar setiap Senin Pon malam atau malem Selasa Wage.
Kegiatan Uyon-uyon Hadiluhung ini akan ditiadakan atau suwuk pada bulan Pasa (Ramadan).
Bertepatan dengan 11 Ruwah Je 1958 menurut Kalender Jawa Sultanagungan, kegiatan yang diselenggarakan oleh Kawedanan Kridhamardawa menampilkan serangkaian gendhing sebagai sajian utama.
Uyon-Uyon Hadiluhung 19 Februari 2025 juga menampilkan pertunjukan Beksan Pramujasura.
Masyarakat dapat berpartisipasi secara luring dalam agenda ini dengan kuota terbatas melalui reservasi yang dibuka pada Senin (3/) melalui pranala bit.ly/RsvUUHPramujasura.
Seluruh pengunjung yang menyaksikan gamelan orchestra secara luring diwajibkan untuk menggunakan busana sesuai pranatan atau ketentuan yang berlaku di lingkungan keraton.
Yakni busana pranakan (laki-laki) dan kebaya tangkepan jangkep (perempuan).
Ditayangkan lewat Youtube Kraton Jogja
Uyon-uyon Hadiluhung ini juga akan ditayangkan secara langsung melalui kanal youtube Kraton Jogja pada hari yang sama muai pukul 19.00 WIB.
Uyon-uyon ini akan menampilkan komposisi gendhing, yang diawali dengan Gendhing Pambuka Ladarng Prabu Mataram Slendro Sanga.
Disusul Gendhing Soran, Nawung Branta Pelog Nem Kendhangan Mawur atau Tungkakan jangkep sakdhawahipun.
Kemudian Gendhing Lirihan I dan Lirihan II serta Lirihan III serta Gendhing Panutup, Ladrang tedhak Saking Pelog Barang.
Pada Uyon-uyon ini akan ditampilkan Beksan Pramujasura ciptaan (Yasan Dalem).
Beksan Pramujasura yang mengambil cerita dari wayang gedhog ini termasuk beksan sekawanan gaya Yogyakarta.
Dalam wayang gedhog, tokoh utamanya adalah Patih Surapramuja yang diutus oleh Prabu Tunjungpura dari Kerajaan Pulokencana melamar Dewi Sekartaji (Dewi Candrakirana).
Namun Dewi Sekartaji telah dipersunting Raden Panji Asmarabangun dari Jenggala. Hal ini kemudian memicu peperangan antara Kerajaan Jenggala dengan Kerajaan Pulokencana.
Menandingi Patih Surapramuja, Kerajaan Jenggala mengutus Raden Brajanata. Akhirnya Patih Surapramuja bisa dikalahkan oleh Raden Brajanata. (AGT/S-01)