
BADAN Gizi Nasional sebagai Pelaksana Program Makan Bergizi Gratis telah membangun 85 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk menjalankan program MBG.
SPPG akan melayani 3.000 anak sekolah penerima makan gratis.
Ini lebih lengkap dari dapur umum, yakni menjadi tempat memasak makanan sekaligus offtaker produk pertanian lokal.
Kilas balik pada 2024, Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (31/10/2024) dijelaskan satuan SPPG akan melayani 3.000 anak sekolah penerima makan bergizi gratis.
“Kami sudah membangun hampir 85 (SPPG). Itu rata-rata untuk bangunan kurang lebih sekitar Rp1,2 miliar sampai Rp1,5 miliar,” terang Dadan saat itu.
“Peralatannya kurang lebih sekitar Rp700 juta,” lanjutnya.
BGN juga melakukan simulasi program MBG di 100 titik mayoritas di Pulau Jawa sebelum resmi dilaksanakan hari ini, Senin (6/1).
Terkait metode penyaluran yang akan digunakan. BGN akan melakukan tiga skema. Pertama, Badan Gizi Nasional membangun dapur pusat.
Kedua, membangun dapur di sekolah atau pesantren dengan jumlah siswa minimal 2.000 orang. Ketiga, BGN akan melayani di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau dalam waktu setengah jam.
Sedangkan wilayah yang harus dijangkau dalam satu hari, nanti akan dikirimkan dengan menggunakan paket vacuum.
Pengiriman untuk daerah terpencil akan dilakukan setiap satu bulan atau satu minggu, dengan menu makanan yang bervariasi. (*/S-01)