PMK Lewat, Pedagang Sapi Sambut Idul Adha dengan Semangat

PARA peternak sapi Wonogiri tidak terpengaruh hiruk pikuk penyebaran PMK (penyakit mulut dan kuku) yang terjadi di Kabupaten Boyolali dan Sragen. Bahkan penjualan sapi mereka berlangsung lancar. Dalam sepekan terakhir harga sudah merangkak naik Rp1 juta hingga Rp2 juta. Mereka pun semangat menyambut Idul Adha

“Semoga saja dari upaya dan pengendalian kesehatan hewan ternak di Wonogiri, mampu membebaskan ternak sapi, dan juga kambing serta domba dari paparan PHMS (penyakit hewan menular strategis), seperti PMK dan sebagainya. Jelang Idul Adha ini, harga sapi naik kisaran Rp1 juta-Rp2 juta, begitupun ternak domba,” terang Kabid Veteriner Dinas Pertanian Sragen, Tyas Magdalena, Selasa ( 21/5).

BACA JUGA  Kapolda Jateng Apresiasi Kecepatan Jajarannya Ungkap Kasus Pembunuhan

Menurut dia, semakin mendekat Hari Raya Idul Adha 2024, sejumlah pembeli dari Jakarta, Tangerang dan Jabar telah berhubungan dengan para peternak untuk melakukan transaksi. Guna memastikan kesehatan hewan ternak, petugas kesehatan hewan (keswan) Dispertan Wonogiri membantu memeriksa kesehatan hewan, agar harga tidak terganggu.

Dari pantauan Dispertan, rata-rata hewan ternak sapi potong untuk persiapan hewan kurban yang dicari para pembeli dipatok pada kisaran Rp20 juta hingga Rp21 juta. Harga itu sudah naik dari harga normal yang ada pada kisaran Rp18 juta-Rp19 juta.

“Ya rerata yang dicari pembeli yang sudah memiliki berat 300 – 400 kg untuk dirawat terlebih dulu sebelum dijadikan hewan kurban. Dan harga yang dicari pada kisaran Rp20-an juta. Tentu beda kalo yang dicari sapi jenis Brahma, Ongole atau bahkan limousin, harga pasti lebih mahal,” sambung Tyas.

BACA JUGA  Pertamina Patra Jamin Stok Biosolar Saat Libur Idul Adha di Yogyakarta

Dinas Pertanian berharap, bahwa peternak bisa panen penjualan lebih besar dibandingkan lebaran Idul Adha tahun lalu. Saat ini populasi sapi potong di Wonogiri mencapai 157 ribu ekor lebih, sedang kambing ada lebih 380 ribu ekor, dan domba juga sebanyak 130 ribuan ekor lebih.

Pada Idul Adha tahun lalu, untuk hewan korban sapi potong dari Wonogiri terjual lebih 2700 ekor, dan kambing laku sebanyak 7900 ekor, dan domba kisaran ratusan.

“Mudah mudahan, dengan pengelolaan hewan yang lebih sehat, bisa lebih banyak lagi yang diborong para pembeli dari Jakarta, Tangerang dan Jabar serta Jateng,” ujar dia .

Sementara itu, Kepala Dispertan Wonogiri Baroto Eko Pujanto menegaskan setiap hewan yang keluar dari Wonogiri harus dilengkapi dokumen, terutama surat untuk kesehatan hewan (SKKH).

BACA JUGA  Polresta Sleman Gelar Apel Pengamanan Idul Adha 1445 H

“Dan terkait dokumen hewan ternak sapi ini dapat dilihat dari aplikasi SKKH. Setelahnya petugas keswan bisa memastikan kesehatan dan jumlah hewan yang keluar,” ungkap Baroto. (WID/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Bank Pembangunan Daerah Jateng Harus Bisa Dongkrak PAD

BANK Pembangunan Daerah Jateng harus tingkatkan kinerja guna mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD). Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi usai memimpin Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa…

Gedung Sate Sebagai Cagar Budaya, Kegiatan Dibatasi

PEMERINTAH Provinsi Jawa Barat (Jabar) menerbitkan Surat Edaran (SE), tentang Pemanfaatan Gedung Sate sebagai Cagar Budaya untuk kegiatan pemerintahan. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Jabar Adi Komar menyatakan kebijakan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Sistem Pembayaran Mitra MBG Dari Reimburse Jadi Langsung

  • April 17, 2025
Sistem Pembayaran Mitra MBG Dari Reimburse Jadi Langsung

Bank Pembangunan Daerah Jateng Harus Bisa Dongkrak PAD

  • April 17, 2025
Bank Pembangunan Daerah Jateng Harus Bisa Dongkrak PAD

Mitra Dapur MBG Kalibata Kembali Beroperasi

  • April 17, 2025
Mitra Dapur MBG Kalibata Kembali Beroperasi

Pertalife Catat Kinerja Terbaik Dengan Premi Bruto Rp1,252 T

  • April 17, 2025
Pertalife Catat Kinerja Terbaik Dengan Premi Bruto Rp1,252 T