
PT KAI Daop 6 Yogyakarta mencatat, total penumpang kereta api pada Triwulan I/2025 mencapai 3.113.398 orang atau naik 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 2.890.011. Penumpang tersebut, terdiri dari penumpang berangkat dan datang.
Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih menjelaskan penumpang berangkat tahun ini dari stasiun Daop 6 mencapai 1.569.281 orang, meningkat 7% dari 2024 yang mencatat 1.463.430 penumpang.
Sedangkan penumpang datang tercatat sebanyak 1.544.117 orang atau tumbuh 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu dengan capaian 1.426.581 penumpang.
Performa stabil
Angka, jelas Feni ini mencerminkan performa yang stabil bahkan terus menanjak dari waktu ke waktu, sekaligus mengindikasikan masih tingginya permintaan masyarakat terhadap layanan transportasi berbasis rel.
Peningkatan volume penumpang ini ujarnya, berbanding lurus dengan performa operasional yang sangat baik, khususnya dalam hal On Time Performance (OTP), yang menjadi salah satu parameter utama kepuasan pelanggan.
“Pada Triwulan I 2025, OTP keberangkatan tercatat mencapai 99,43%, sementara itu OTP kedatangan mencatatkan capaian 99,74%,” ungkapnya.
Bukti konkret
Dikatakan, peningkatan OTP ini menjadi bukti konkret komitmen KAI Daop 6 dalam menjaga akurasi dan reliabilitas perjalanan KA, seiring dengan peningkatan ekspektasi publik terhadap layanan transportasi yang tidak hanya aman dan nyaman, tetapi juga tepat waktu.
“Kinerja OTP yang tinggi adalah bentuk nyata dari sinergi berbagai aspek operasi—mulai dari ketepatan jadwal, kesiapan armada, pengelolaan prasarana, hingga respons cepat terhadap dinamika di lapangan,” ujar Feni.
Inovasi digital
Feni lebih lanjut menjelaskan tren pertumbuhan ini turut diperkuat oleh kehadiran inovasi digital seperti sistem boarding face recognition, fitur carbon footprint di aplikasi Access by KAI, peremajaan dan peningkatan sarana, fasilitas, prasarana, serta pelayanan.
“Kami terus berupaya membangun ekosistem layanan transportasi yang adaptif dan berorientasi pada keberlanjutan. Inovasi yang kami hadirkan tidak hanya berfungsi sebagai kemudahan, tapi juga sebagai nilai tambah yang membentuk loyalitas pelanggan dalam jangka panjang,” tambahnya.
Integrasi antarmoda
Wilayah kerja Daop 6 yang mencakup destinasi unggulan seperti Yogyakarta, Klaten, Solo, dan sekitarnya juga berkontribusi terhadap tingginya arus mobilitas masyarakat, baik untuk tujuan wisata, pendidikan, maupun bisnis.
Integrasi antarmoda dan konektivitas antar kota yang semakin terintegrasi melalui angkutan lanjutan serta kolaborasi lintas sektor memperkuat posisi KAI sebagai tulang punggung transportasi publik yang efisien dan inklusif. (AGT/N-01)