Forum Komunikasi Siber dan Sandi Daerah Diminta Cegah Kebocoran Data

KEMAJUAN teknologi di satu sisi bermanfaat bagi pemerintahan daerah. Namun di sisi lain ada risiko yang tidak bisa diabaikan.

Risiko yang harus dicegah itu antara lain kebocoran data, disinformasi, dan berbagai bentuk serangan digital yang dapat mengganggu layanan publik maupun harmoni sosial.

Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, pada pembukaan rakat koordinasi Forkomsanda (Forum Komunikasi Siber dan Sandi Daerah) DIY menyampaikan bahwa kehidupan saat ini berlangsung dalam dua ruang yang saling terhubung, yakni ruang fisik dan ruang digital.

Ubah cara kerja

Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti. (Dok.Ist)

Teknologi katanya, telah mengubah cara bekerja, berinteraksi, dan mengelola pemerintahan. “Ruang siber kini menjadi bagian dari ruang publik yang sangat menentukan kepercayaan masyarakat terhadap negara,” ujar Sekda DIY.

Dalam konteks itulah, Forkomsanda harus dapat berperan penting untuk memastikan bahwa upaya menjaga keamanan siber di tingkat daerah tidak berjalan sendiri-sendiri. Tetapi, terkoordinasi di dalam satu ekosistem yang saling memperkuat.

BACA JUGA  Dongkrak Pariwisata, Mandiri Jogja Marathon 2024 Digelar di Kawasan Prambanan

“Menjaga ruang siber dapat diterjemahkan sebagai menjaga kepercayaan publik terhadap sistem pemerintahan, terhadap layanan digital, dan terhadap sesama warga bangsa. Ketika kepercayaan itu terjaga, maka ruang siber tidak hanya aman, tetapi juga menjadi wahana untuk memperkuat peradaban,” tutur Ni Made.

Tata kelola pemerintahan

Menurut dia, memperkuat kelembagaan Forkomsanda bukan semata urusan teknis, tetapi bagian dari membangun tata kelola pemerintahan yang beretika, responsif, dan berpihak pada kepentingan publik.

“Forum ini secara nyata diharapkan dapat menjaga ruang untuk menyamakan arah, membangun sinergi, dan mempertegas komitmen bersama bahwa keamanan siber adalah tanggung jawab kolektif,” ungkapnya.

Ruang siber

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Nugroho Sulistyo Budi menegaskan kegiatan Forkomsanda kali ini sangat relevan dengan kondisi zaman. Menurutnya, di tengah masifnya era digital, diperlukan ruang siber yang aman dan nyaman bagi masyarakat.

BACA JUGA  KAI Terus Berinovasi demi Kemudahan Pemudik

“Kita bersama berkumpul di sini dalam rangka pengendalian kegiatan Forum Komunikasi Sandi Daerah atau Forkomsanda Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi DIY tahun 2025 yang sangat membanggakan ini. Mengangkat tema tentang memperkuat kelembagaan Forkomsanda dalam menjaga ruang cyber,” ungkapnya.

Nugroho menjelaskan bahwa istilah sandi sering kali dianggap kuno, padahal justru sangat substansial dalam konteks pertahanan informasi modern.

“Memang kalau kita bicara sandi itu pada era kekinian tuh kesannya jadul banget. Padahal kalau kita bicara tentang sandi, ini sesuatu yang sebetulnya sangat substansial,” tuturnya.

Keistimewaan Yogyakarta

Ia kemudian menegaskan bahwa dalam konteks nasional, Yogyakarta memiliki posisi istimewa dalam sejarah persandian Indonesia.

“Tidak salah kalau kita kenal slogan ‘Jogja Istimewa’, karena dalam konteks persandian Jogja memang istimewa. Mengapa? karena dalam sejarah persandian di Indonesia ini, Jogja memiliki peran yang sangat penting tentang bagaimana persandian itu tumbuh dan berkembang,” ucapnya.

BACA JUGA  Ditjen Pajak Pastikan tidak Ada Kebocoran Data

Nugroho menambahkan lagi, Yogyakarta bahkan menjadi daerah yang pertama kali membentuk forum koordinasi persandian di Indonesia.

“Mungkin yang tertua dan menjadi cikal bakal forum koordinasi persandian daerah itu Jogja, bahkan di tingkat nasional,” terangnya. (AGT/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

DINAS Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung menghadirkan pendekatan baru dalam menggerakkan budaya literasi melalui program Musikaliterasi: Musik x Literasi Buku, yang digelar di Aula Balairung Disarpus, Sabtu (15/11). Program…

Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

Kementerian Kehutanan melalui Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kehutanan (Ditjen Gakkum) terus memperkuat Operasi Merah Putih di Lanskap Seblat, Bengkulu. Operasi ini menjadi tindak lanjut arahan Presiden dan Menteri Kehutanan, termasuk…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

  • November 15, 2025
Cicilan Koperasi Merah Putih Diambil dari Dana Desa

Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

  • November 15, 2025
Musikaliterasi, Cara Baru Bandung Dorong Minat Baca

Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

  • November 15, 2025
Penguatan Hutan Adat Jadi Fokus Indonesia di COP30

20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

  • November 15, 2025
20.000 Dokumen Jeffrey Epstein Dirilis, Nama Trump Ikut Terseret

Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

  • November 15, 2025
Operasi Merah Putih Ungkap Perambahan di Seblat

Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025

  • November 15, 2025
Bandung Tutup Special Olympic SE Asia Football 2025