Terancam Lenyap, Nama Ketut di Bali Tinggal 6% dari Jumlah Penduduk

  • Story
  • May 29, 2024
  • 0 Comments

MANTAN Gubernur Bali periode 2018-2023 Wayan Koster saat memberikan ceramah di Kampus Primakara Denpasar, Selasa siang (28/5/2024) dengan tegas mengatakan, warga Bali yang secara jenjang kelahiran atau yang harus diberi nama Ketut akan hilang. Ancaman hilangnya nama di Bali bukan hanya Ketut.

Bahkan nama Nyoman juga terancam hilang. Dalam ceramah itu, Koster tidak secara langsung menolak program Keluarga Berencana Nasional yang hanya cukup dua anak. Namun upaya ini sudah pernah dilakukannya secara terang-terangan saat dirinya masih menjabat sebagai Gubernur Bali.

Bukan hanya itu. Di hadapan ratusan mahasiswa yang hadir, Koster meminta agar mahasiswa dan mahasiswi yang hadir, dipersilahkan untuk berdiri bagi yang merasa dirinya bernama Ketut.

BACA JUGA  Pertemuan FIATA Regional Asia Pasifik Sukses Digelar di Nusa Dua

“Sekarang saya persilahkan yang bernama Ketut untuk berdiri,” pintanya.

Dan betul. Ternyata mahasiswa yang bernama Ketut hanya 8 orang dari ratusan mahasiswa yang hadir. Kemudian Koster meminta lagi agar mahasiswa yang bernama Nyoman berdiri.

“Sekarang saya persilahkan yang bernama Nyoman berdiri,” pinta Koster. Kenyataannya juga sama. Mahasiswa yang bernama Nyoman hanya 18 orang dari ratusan mahasiswa yang hadir.

Menurut Koster, tidak perlu menunggu 100 tahun ke depan, dua nama di Bali yakni Nyoman dan Ketut akan hilang. Dua nama Bali ini akan hilang lebih cepat yakni 30 tahun lagi dari Pulau Seribu Pura ini.

“Saat ini nama Ketut di Bali tinggal 6%. Sedangan nama Nyoman di Bali tinggal 18% dari total jumlah penduduk di Bali. Paling lambat 30 tahun ke depan, kedua nama ini akan punah. Saat ini total penduduk Bali juga hanya 4,3 juta jiwa,” ujarnya.

BACA JUGA  Bule Amerika Mengamuk Diduga Alami Gangguan Jiwa

Artinya, saat ini nama Ketut di Bali tinggal 258 ribu orang dari 4,3 juta penduduk Bali. Seharusnya jumlah 400 ribu sampai 500 ribu orang. Sementara yang bernama Nyoman tingga 700 ribu orang.

Jumlah ini akan terus menurun dari tahun ke tahun. Tidak perlu menunggu 100 tahun lamanya. Cukup sampai dengan 30 tahun ke depan, kedua nama ini akan hilang di Bali. Bila hilang kedua nama itu dari Bali maka ini adalah awal mula hilangnya ciri khas Bali, hilangnya karakter budaya Bali. Koster tidak menyebutkan, apa penyebab dua nama itu terancam hilang dari

Bali. Namun kebanyakan keluarga di Bali hanya memiliki dua anak. Sementara nama Nyoman dan Ketut hanya diperuntukkan bagi anak ketiga dan keempat. Koster meminta agar keluarga di Bali minimal empat anak.

BACA JUGA  Masyarakat Indonesia Diharap Mencintai Budaya Tutur

“Tugas pemerintah di Bali ke depan ini adalah melindungi nama Nyoman dan Ketut. Pemimpin Bali ke depan harus punya visi besar melindungi nama Nyoman dan Ketut. Pemimpin kedepan ini harus visioner,” ujarnya. (Ard/N-01)

Dimitry Ramadan

Related Posts

Medali Emas Terakhir Erlansyah dari Kolam Renang

ATLET para-renang wakil Kalimantan Barat, Erlansyah tidak bisa menutupi kegembiaraannya seusai meraih medali emas di Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII Solo 2024. Dalam lomba yang berlangsung di Intanpari Waterpark, Karanganyar,…

Di Tangan Firman, Eceng Gondok Berubah dari Gulma Jadi Karya

DANAU Rawa Pening yang semestinya berwarna biru berubah menjadi hijau. Sejauh mata memandang, permukaannya tidak lagi terlihat air. Semuanya tertutup tanaman eceng gondok yang menjadi gulma. Ikan-ikan pun mati dan…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Jangan Lewatkan

Tangkal Judol, Kemenag Mobilisasi Penyuluh Agama

  • November 21, 2024
Tangkal Judol, Kemenag Mobilisasi Penyuluh Agama

Tim Esport Indonesia Juarai 16th IESF World Esports Championships

  • November 21, 2024
Tim Esport Indonesia Juarai  16th IESF World Esports Championships

Pengadilan Tipikor Vonis Mantan Dirut Tarumartani 8 Tahun Penjara

  • November 21, 2024
Pengadilan Tipikor Vonis Mantan Dirut Tarumartani 8 Tahun Penjara

Asita Riau Dukung Penurunkan Harga Tiket Pesawat Jelang Nataru

  • November 21, 2024
Asita Riau Dukung Penurunkan Harga Tiket Pesawat Jelang Nataru

Daop 6 Yogyakarta Gelar Ramp Check untuk Persiapan Nataru

  • November 21, 2024
Daop 6 Yogyakarta Gelar Ramp Check untuk Persiapan Nataru

Pertamina Patra Niaga JBT Beri Apresiasi seorang Operator SPBU

  • November 21, 2024
Pertamina Patra Niaga JBT Beri  Apresiasi seorang Operator SPBU