HASIL survei terbaru yang dilakukan beberapa lembaga survei persaingan antar-kandidat yang akan bertarung dalam pemilihan Bupati (Pilbup) Kabupaten Garut Jawa Barat semakin memanas. Hasil survei terbaru untuk pilbup Garut yang dilakukan pada periode 22 hingga 28 Mei 2024 memberikan gambaran awal mengenai popularitas para calon yang telah mendaftar melalui partai poliitk di Garut.
Dari hasil survei itu ternyata cukup mengejutkan banyak pihak. Betapa tidak? Dalam hasil survei tersebut, nama Ketua DPW Barisan 8 Center Jabar, Rhesa Yogaswara yang awalnya digadang-gadang maju dalam Pemilihan Gubernur Jabar, justru menempati urutan teratas.
Posisi kedua diikuti Lutfianisa Putri Karlina, Dudung Sudiana, serta UU Saepudin. Munculnya nama Rhesa, mengejutkan banyak pihak, khususnya warga Garut. Dan tentu ini yang paling mencuri perhatian masyarakat karena berhasil menempati peringkat pertama dengan dukungan tertinggi.
Posisi kedua dalam survei ini diduduki Lutfianisa Putri Karlina, yang menunjukkan bahwa persaingan untuk menjadi Bupati Garut semakin ketat dan dinamis. Dudung Sudiana berada di peringkat ke tiga, melengkapi daftar tiga besar calon yang paling diunggulkan dalam survei awal ini.
Survei ini merupakan bagian dari upaya untuk mengukur popularitas dan dukungan terhadap para calon yang muncul dalam bursa pilbup Garut mendatang.
Munculnya nama Rhesa dalam hasil survei tersebut, membuat relawan utama pendukung pasangan Capres terpilih Prabowo-Gibran terkejut sekaligus gembira.
“Tentu kami akan menyikapi dan membahasnya terlebih dahulu sebelum mengambil Keputusan. Karena dari awal Resha Yogaswara kami siapkan untuk maju dalam Pilgub Jabar,” kata Ketua Harian DPP Barisan 8 Center, Ferdiansyah Rusman menyikapi tingginya popularitas Ketua DPW Barisan 8 Center Jabar tersebut Sabtu (1/6/2024).
Menurut Ferdiansyah, dengan dinamika politik yang terus berkembang, banyak pihak yang memprediksi bahwa hasil survei yang nanti akan dilakukan lagi, bisa menunjukkan perubahan yang signifikan dalam urutan peringkat para calon.
Karena masyarakat Garut, sangat antusias mengikuti perkembangan politik lokal, terus memantau perubahan yang mungkin terjadi. Boleh jadi komposisi urutan ini akan berubah pada survei berikutnya. Hal ini tentu akan menjadi hal menarik untuk dinantikan.
“Sama dengan Masyarakat garut, kami juga penasaran, adanya perubahan dukungan dan strategi kampanye yang akan dilakukan dan tentu ini akan mempengaruhi hasil akhir dari Pilkada Garut 2024. Selain itu, ada jugaspekulasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi hasil survei ini.”
“Beberapa pengamat politik lokal berpendapat bahwa isu-isu lokal, seperti pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, dan kebijakan ekonomi, sangat mempengaruhi preferensi pemilih,” ungkap Ferdiansyah.
Ia melanjutkan, bahwa berkaca dari hasil survei tersebut, ini menunjukan bahwa Rhesa ke depannya perlu lebih aktif dalam berinteraksi dengan masyarakat dan menjelaskan program-program mereka untuk menarik lebih banyak dukungan jika memang Rhesa ingin fokus pada pilbup Garut 2024.
Penuh dinamika
Pilkada Garut 2024 menjadi semakin menarik dan penuh dengan kejutan. Para calon bupati dan tim kampanye mereka kini dihadapkan pada tantangan untuk mempertahankan atau meningkatkan dukungan mereka di tengah
persaingan yang semakin ketat.
Sementara itu, warga Garut berharap pemimpin yang terpilih nanti akan mampu membawa perubahan positif dan kemajuan bagi daerah mereka. (Rava/N-01)