
TIDAK ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban gempa bumi di Myanmar. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto di Jakarta, Selasa (1/3).
“Sejauh ini WNI aman, Alhamdulillah baik. Yang luka-luka, apalagi korban jiwa tidak ada,” kata Suharyanto di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
BNPB memastikan tidak ada WNI menjadi korban setelah mendapatkan informasi dari beberapa pihak setelah gempa terjadi 28 Maret lalu.
Namun Suharyanto belum bisa memastikan kondisi terkini WNI di Myanmar karena hal itu kewenangan Kementerian Luar Negeri.
Saat ini BNPB fokus untuk mengirimkan personel BNPB, Basarnas dan Baznas ke Myanmar untuk membantu proses evakuasi korban gempa.
Kementerian Pertahanan mengirimkan sebanyak 12 ton bantuan logistik menggunakan pesawat Hercules untuk membantu korban gempa di Myanmar.
Logistik tersebut merupakan bantuan dari TNI, Basarnas, Baznas, dan beberapa elemen pemerintah serta masyarakat. Sebelumnya Pemerintah Indonesia akan mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk penduduk yang terdampak di Myanmar.
Bantuan meliputi pengiriman tenaga SAR, tenaga medis darurat (Emergency Medical Team) untuk memberikan pertolongan pertama, serta bantuan logistik senilai USD 1 juta.
Bantuan logistik berupa obat-obatan, makanan, tempat penampungan sementara, dan penyuling air bersih.
Gempa bumi bermagnitudo 7,7 melanda Myanmar bagian tengah, Jumat (28/3). Sedikitnya 1.000 lebih korban tewas dan 2.300 orang lainnya luka-luka. Sementara itu di Thailand, delapan korban dilaporkan tewas dan 80 orang lainnya masih hilang. (*/S-01)